Dalam film ini, tidak ada tokoh yang benar benar bersih dan tidak pernah melakukan dosa, bahkan para pendekar dari golongan putih, begitu pula para pendekar dari golongan hitam seperti Wen Ke Xing juga tidak ada yang benar benar jahat, karena semua punya kesalahan, dosa dan kebaikannya masing masing, bahkan mereka juga memiliki cinta, antara golongan putih dan hitam. Film ini menampilkan semua sifat manusia, yang penuh kekurangan, dan tidak ada yang sempurna, hanya diri kita masing masing lah yang mampu menyadari kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan dan apakah tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Dari semua dialog yang penuh makna di film ini, satu dialog yang saya sangat suka yaitu ketika Zhou Zishu dapat bertemu dengan Wen Ke Xing kembali, setelah dikira sudah meninggal setelah terjatuh dari jurang. Wen Ke Xing meminta maaf pada Zhou Zishu karena memalsukan kematiannya, dan Zhou Zishu pun menatap mata Wen Ke Xing sambal berkata "aku tidak tahu kapan dan dimana pastinya aku bisa bertemu dirimu, yang aku tahu pasti dirimu pasti akan datang", bikin meleleh kan? Hahaha.... Cinta sejati antara Zhou Zishu dan Wen Ke Xing dalam film ini ditutup dengan adegan mereka berdua berada di tempat rahasia Glazed Armour dan saling menyalurkan energi melalui tangan untuk menyembuhkan Zhou Zishu. Demi menyembuhkan Zhou Zishu, Wen Ke Xing pun harus merelakan rambutnya memutih dan tenaga dalamnya hilang lebih dari separuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H