Adanya perubahan fungsi dan peran Cagar Alam tersebut, kemudian wacana mengenai Taman Nasional digaungkan sehingga pada tahun 1980 Indonesia memiliki lima Taman Nasional pertama.
Celotehan cerdas lainnya ketika Kasino sedang memaki-maki, dalam film “Dongkrak Antik (1982)”, ada kata Brontosaurus disana. Kata ini diucapkan jauh sebelum film “Jurassic Park” atau “Jurarassic World” muncul.
Sayangnya di film-filmnya, “Warkop” justru banyak menampilkan eksploitasi seksualitas perempuan, seperti perempuan berpakaian seksi yang menonjolkan keindahan tubuhnya, atau adegan perempuan mandi, dibandingkan kekonyolan yang satir, dan intelektual.
Judul filmnya pun mengarahkan ke konotasi porno. Kemungkinan karena disesuaikan dengan keinginan produser saat itu, atau “Warkop” sudah agak kehilangan “roh” untuk penulisan bahan dalam film-filmnya.
“Warkop” selesai berkarya pada tahun 2001, ketika hanya Indro satu-satunya anggota “Warkop” yang tersisa. Meskipun demikian, kenangan atas kekonyolan “Warkop” terus hidup melalui film-film nya yang ditayangkan setiap lebaran.
Dan kita pun bisa ikut bernostalgia lebaran dengan menonton film-filmnya “Warkop” selama belum merayakan lebaran dengan tradisi yang biasa dilakukan. Selamat lebaran, minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, dan selamat merayakan lebaran dengan film “Warkop”(Diyah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H