Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Benteng Terbesar se-Asia Tenggara di Bengkulu

27 Oktober 2017   21:35 Diperbarui: 28 Oktober 2017   04:55 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pulau Jawa, masih dapat kita lihat benteng-benteng pertahanan pemerintah kolonial, yang dulunya digunakan untuk menahan serangan dari para pejuang Indonesia dan kerajaan-kerajaan di nusantara. Tapi ternyata tidak hanya di pulau Jawa saja kita dapat menemui bangunan benteng. Di pulau Sumatera, tepatnya di Bengkulu, kita dapat menemukan satu benteng besar dan masih terawat, bernama benteng Marlborough. Dan ke benteng Marlborough lah saya berwisata ketika berada di Bengkulu.

Benteng Marlborough ternyata merupakan benteng terbesar di Asia. Ada yang unik dari benteng satu ini, selain luasnya, benteng ini tidak seperti benteng lainnya yang dibangun Belanda, benteng ini justru dibangun oleh kolonial Inggris. Dibangun pada tahun 1714 -- 1719, benteng Marlborough digunakan pula sebagai kantor Gubernur Jendral Josef Colin.  Tidak hanya itu, bangunan benteng juga digunakan sebagai tempat pesta pernikahan dan perdagangan, terutama rempah-rempah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Karena dibangun oleh pemerintah kolonial Inggris, tepatnya East India Company (EIC), bangunan benteng pun memiliki gaya bangunan khas Inggris abad ke-20. Nama Marlborough diambil dari bangsawan Inggris bernama Duke Marlborough I. Pemerintah kolonial Inggris menggunakan benteng Marlborough sekitar tahun 1685 sampai dengan 1825.

Lokasi benteng tepat berada di pusat kota Bengkulu, propinsi Bengkulu, berdekatan dengan pantai Paderi dan pantai Zakat, sehingga ketika kita berada di atas bangunan benteng, kita dapat melihat pemandangan indah pantai tersebut. Kita juga dapat menikmati indahnya matahari terbenam di bagian atas benteng.

Tidak hanya bagian atas benteng yang menarik untuk dikunjungi, setiap bagian bangunan benteng menarik dikunjungi, karena semua ruang masih cukup terawat dan masih asli. Seperti ruang tahanan yang masih dalam keadaan asli, demikian juga meriam peninggalan pemerintahan kolonial Inggris yang tersebar di seluruh penjuru benteng, dan di salah satu bagian halaman benteng. Pada tahun 1965, ruang tahanan sempat digunakan oleh tentara untuk menahan rakyat yang diduga sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk memasuki bangunan benteng, kita harus melewati jembatan yang berada diatas parit. Parit ini dapat ditemukan di sekeliling benteng. Di pintu masuk setelah melewati jembatan kita pun menemukan bangunan disebut Revaline. 

Kemudian di setiap sudut benteng terdapat bangunan bernama Bastion, yang berfungsi menyerang musuh tanpa terlihat oleh musuh. Di dalam benteng juga ditemukan terowongan bawah tanah yang dulu digunakan sebagai jalan masuk dan keluar benteng. Sayangnya terowongan tersebut hanya tinggal 6 meter panjangnya sekarang dan sudah ditutup untuk umum.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Apabila ingin mengunjungi benteng, disarankan untuk mengambil waktu pada pagi atau sore hari. Karena apabila siang akan terasa panasnya terik matahari. Namun apabila terpaksa datang berkunjung siang hari, gunakan pelembab anti sinar matahari atau menggunakan topi dan payung.

Benteng Marlborough dibuka setiap hari dari jam 09.00 sampai 18.00 WIB, dengan harga tiket masuk sebesar 5000 rupiah per orang. Untuk mencapai lokasi benteng dapat ditempuh secara mudah dengan kendaraan umum atau pribadi karena lokasinya berada di pusat kota. (Diyah Wara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun