Daerah Jawa Timur terkenal dengan peninggalan sejarahnya berupa candi. Kali ini saya pun berkunjung ke kota berudara sejuk di kaki Gunung Kelud, Blitar, untuk mengunjungi kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Candi Panataran atau Penataran, nama candi yang saya kunjungi. Berlokasi sekitar 12 km dari kota Blitar, tepatnya berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, candi Hindu ini memiliki nama asli Candi Palah, sesuai dengan prasasti yang ditemukan di kawasan tersebut.
Berdasarkan informasi di sekitar candi, kompleks candi ini didirikan pada masa kerajaan Kediri tahun 1197 M, oleh Raja rnga (Syrenggra). Pembangunan candi terus disempurnakan sampai pada masa kerajaan Majapahit, hingga selesai pada tahun 1454 M, ditujukan sebagai bangunan penyembahan pada Hyang Acalapati atau Raja Gunung. Jadi bangunan ini dimaksudkan sebagai pemujaan terhadap Gunung Kelud, agar terhindar dari bencana.
Ketika saya memasuki kompleks candi ini, di bebatuan candi terdepan, yang merupakan gerbang, terlihat dua arca raksasa yang disebut dwarapala, raksasa penjaga candi. Setelah melewati dwarapala, terlihat sebuah candi yang disebut dengan Bale Agung. Di Bale Agung inilah konon pada masa lalu, para tetua berkumpul dan membuat keputusan-keputusan penting secara bersama.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/22/candi-panataran-3-59ec87b6f1334408b309f632.jpg?t=o&v=770)
Masuk lagi ke bagian tengah candi, saya melihat ada dua arca dwarapala lagi, dengan ukuran lebih kecil dari yang dibagian depan. Kemudian ada dua candi yang hampir sama besarnya. Salah satu candinya terlihat ukiran lilitan ular dan raja.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/22/candi-panataran-2-59ec87cd5c814a08c70ae462.jpg?t=o&v=770)
Candi Induk ini terdiri dari 3 teras, dan memiliki ketinggian kurang lebih 7 meter. Ketika saya menaiki tangga yang menuju ke atas, di bagian atas terdapat ruang datar tanpa atap, dimana saya dapat melihat pemandangan keseluruhan candi. Alangkah indahnya!
Ternyata candi ini pernah terkubur oleh abu Gunung Kelud, dan pada tahun 1815 ditemukan kembali oleh Sir Thomas Raffles, salah seorang gubernur jendral di Hindia Belanda. Untuk mengunjungi Candi Panataran, kita bisa menggunakan mobil atau motor, karena candi ini berada di tempat yang mudah dijangkau. Tiket masuk tempat ini hanya sebesar 5000 rupiah per orang saja. (Diyah Wara)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI