Batik, berasal dari dari kata "nitik" atau "titik" yang berarti memberi titikan atau goresan, dalam hal ini memberi goresan pada kain putih. Pada awal pembuatan batik, batik yang dibuat berupa batik tulis, yaitu motif batik dibuat atau digambar dengan tangan, dan dibutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan dalam membuatnya.
Baru pada masa Perang Dunia ke-2, pembuatan batik lebih di persingkat dan dipermudah waktunya dengan menggunakan cap motif batik atau biasa di sebut Batik cap.Â
Batik pada masa kerajaan di Jawa, hanya dikenal dan dipakai oleh kalangan bangsawan atau kerajaan. Namun pada perkembangannya batikpun dapat dipakai oleh kalangan rakyat biasa.
Motif dan warna batik ini bermacam-macam, dipengaruhi oleh budaya yang ada pada tiap wilayah. Misalnya pada wilayah pedalaman Jawa, motif tanaman dan binatang memiliki warna-warna yang lebih gelap seperti hitam atau cokelat.
Motif batik Banyumas memiliki ciri khas dengan mengangkat motif kehidupan masyarakat Banyumas seperti Sekarsurya, Sidoluhung, Jahe Puger, Cempaka Mulya, Khantil, Ayam Puger, Madu Bronto, Jahe Srimpang, Lumbon (Lumbu), Sungai Serayu, Gunungan, Batu Waljinan, Kawung Jenggot, Dunia Baru, Satria Busana, Pring Sedapur, dsb.
Batik Banyumas sekarang berkembang pesat di wilayah Mruyung, Banyumas, terutama oleh perusahaan Batik Hadi Priyanto. Perusahaan batik ini sudah dibangun sejak 1957 oleh Kwee Lie Go.
Saat ini perusahaan batik dikelola oleh generasi ke-tiga, yaitu Slamet Hadi Priyanto. Toko batik Hadi Priyanto ini berada satu kawasan dengan rumah orangtua Slamet Hadi Priyanto. Begitu kita memasuki pekarangan toko batik ini, akan terlihat lembaran-lembaran kain batik yang sedang dijemur.
Bahkan kita juga belajar membatik di tempat ini. Selain batik tulis berupa kain untuk memakai kebaya, dan kain untuk menggendong bayi, kita juga bisa menemukan batik cap dan printing, berupa baju-baju, dengan harga yang lebih murah.
Didepan toko dan pabrik batik ini kita juga bisa menikmati jajanan khas Banyumas, salah satunya bolang-baling, sejenis roti goreng, yang rasanya enak. Jajanan khas ini bisa juga dibawa untuk oleh-oleh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H