Mohon tunggu...
dido saputra
dido saputra Mohon Tunggu... -

i'm a nice person with lots of idea to share...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Psikologi Lelaki ketika Terangsang

30 Oktober 2009   01:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:29 2358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang dapat dilakukan seorang lelaki yang sedang terangsang? Segalanya! Sekali lagi, SEGALANYA! Ya, seorang lelaki terangsang dapat melakukan apa pun. Pernah dengar kasus kriminal tentang seorang ayah yang tega memperkosa darah dagingnya sendiri? Atau, seorang kakek yang menggagahi bocah di bawah umur dengan iming-iming diberi mainan? Atau, seorang pemuda iseng yang memperkosa nenek-nenek maupun perempuan gila yang ditemuinya di pinggir jalan?

Sebuah gurauan menyebutkan bahwa lelaki memiliki kepala (dan karenanya membuat laki-laki berpikir lebih rasional dibanding perempuan). Namun sayang, kepala tersebut tidak bisa difungsikan secara bersamaan. Ketika kepala  bekerja (semisal berpikir untuk memecahkan masalah rumit), maka secara otomatis organ lainnya tidak bisa difungsikan (semisal ereksi). Begitu pun sebaliknya. Dan di sinilah bagian menariknya…

Sebagai seorang gay, kamu tentu pernah naksir seorang lelaki  (entah karena penampilannya, kepribadiannya, intlektualitasnya, atau… memang karena dia membuat merangsang saja). Kamu pun kemudian berandai-andai, “Kira-kira, adakah kemungkinan dia bisa menjadi gay?”, “Bagaimana ya rasanya tidur dengan dia?”, dan “Apakah intelektualitasnya di bidang akademik berbanding lurus dengan kepintarannya di tempat tidur?” Menanggapi hal ini, sebagian orang akan berkata, “Let it go. He’s straight, he’s off the table.” Namun tidak demikian halnya dengan penulis. Penulis berpendapat, teruslah berharap karena penulis mempercayai satu teori bahwa ketika lelelaki sedang terangsang, dia bisa melakukan apapun termasuk seks dengan sesama lelaki. You know what, all we need is a chance.

Ya, yang kita butuhkan hanyalah kesempatan berdua dengan lelaki yang kita taksir tersebut saat dia sedang terangsang. Kita dulu tentu masih ingat ketika pertama menginjak usia belia dan memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi tentang seks. Dengan beberapa teman kita pernah menonton film atau majalah bokep bersama. Tidak jarang pula hal tersebut berujung pada masturbasi bersama-sama. Meski tertarik (secara seksual) dengan salah seorang teman tersebut, kita tidak berani berbuat lebih semisal menawarkan “bantuan” kepadanya dikarenakan kepolosan kita saat itu. Padahal kalau kita berani menawarkan bantuan kala itu, maka sudah hampir dapat dipastikan kalau acara menonton film porno bersama itu akan menjadi party for beginner. Tentu saja, kesempatan tidak akan datang begitu saja dan karenanya kadang kita yang harus menciptakan kesempatan tersebut.

Satu hal yang menghalangi seorang lelaki melakukan seks dengan sesama lelaki adalah harga dirinya sebagai seorang lelaki sejati. Mereka berpendapat, melakukan seks dengan sesama lelaki akan mengurangi kelelakiannya sebagai seorang laki-laki. Mereka masih beranggapan bahwa hanya bencong yang mau melakukan seks sejenis dan mereka tidak mau disebut demikian. Karenanya, sebelum melakukan seks dengan lelaki, yakinkan dia bahwa ini hanyalah antara dia dan Anda. Katakana padanya bahwa tidak akan ada orang lain yang mengetahui persetubuhan tersebut.

Ah, dasar laki-laki…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun