2.Setiap hari harus posting. Biasanya menulis di Kompasiana sesuai dengan mood atau kondisi hati sedang baik. Tetapi sejak mengikuti Samber THR Kompasiana ada kewajiban harus posting setiap hari di Kompasiana, tidak ada hari libur, atau akhir pekan sehingga setiap hari harus menulis.
Menulis sedang mood (Dok. Pribadi)
3.Sulit mencari bahan postingan. Salah satu tantangan atau Mistery Topic di Samber THR Kompasiana tahun 2021 ada postingan tentang "Madu yang Lengkap untuk Menjaga Nutrisi Selama Berpuasa''. Mencari madu KOJIMA tidak semudah yang dibayangkan Ferguso. Dari 4 mini market, 3 apotik yang terdekat dengan tempat tinggal hanya ada 1 yang menjual produk tersebut itupun hanya yang sachet. Ini usaha yang dilakukan agar foto untuk postingan asli bukan unduhan dari internet.
sulit-mencari-bahan-postingan-6096274d8ede4857101df622.png
4.Tidak Bisa Diedit Setelah Publish. Biasanya setelah menulis di Kompasiana bisa diedit setelah artikel di posting, tetapi untuk Samber THR Kompasiana tidak bisa diedit. Bukan karena ada tulisan yang salah ketik, tetapi tampilan tulisan ketika sebelum diposting dengan setelah diposting tampilannya jadi berbeda. Selain itu ada postingan instagram yang akan direvisi karena tampilannya tidak sesuai akhirnya dihapus dan diganti dengan yang baru. Tapi naas postingan di Kompasiana sudah dikunci sehingga link instagramnya kosong, seperti artikel ini
https://thr.kompasiana.com/didno76/607ad096d541df44481191e3/nasi-lengko-menu-buka-puasa-praktis-dan-ekonomis. Rasanya sedih, kecewa, nyesel semua campur aduk karena video yang sudah diedit berjam-jam dengan persiapan lama akhirnya sia-sia. Â
Link Instagram kosong (Dok. Pribadi)
 Â
Itulah suka dan duka mengikuti kegiatan Samber THR Kompasiana tahun 2021. Semoga saya masih bisa mengikuti kegiatan ini hingga akhir dan bisa menjadi salah satu pemenang.
Lihat Kurma Selengkapnya