Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Fenomena Menarik Pasar Dadakan

27 Mei 2018   21:20 Diperbarui: 27 Mei 2018   21:37 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Dadakan (Dok. Pribadi)

Ada fenomena menarik yang ada di Indonesia setiap bulan Ramadan atau Puasa tiba tidak hanya di perkotaan tetapi di daerah pedesaan termasuk di desa kami Desa Gabuswetan Kabupaten Indramayu.

Yakni setiap hari setelah shalat ashar menjelang waktu adzan maghrib banyak berjejer di sepanjang jalan Gabuswetan tepatnya di sekitar pasar, depan Masjid Muawanah hingga Toko Melati.

Para pedagang dadakan ini menjual berbagai aneka makanan, minuman, dan lauk-pauk untuk waktu berbuka dan persiapan makan sahur. Pembelinya tidak hanya datang dari desa Gabuswetan tetapi juga dari berbagai daerah yang ada di sekitarnya.

Tak heran jika setiap hari jalanan yang dipinggirnya banyak terdapat penjual makanan dan minuman sering kali macet. Padahal pada hari-hari biasa tidak pernah seperti itu kecuali pada saat pasaran yang berlangsung seminggu sekali.  

Bulan Puasa dianggap waktu yang paling tepat untuk para penjual makanan dan minuman dadakan untuk mengais rejeki. Karena permintaannya banyak untuk persiapan berbuka puasa atau ada pula yang digunakan untuk sahur.

Makanan untuk berbuka (Dok. Pribadi)
Makanan untuk berbuka (Dok. Pribadi)
Pedagang dadakan berharap bisa mendapatkan keuntungan untuk persiapan menjelang lebaran, seperti membeli pakaian anak dan juga persiapan membeli kupat dan daging saat lebaran. Sayangnya pedagang dadakan itu adalah orang dewasa masih sedikit dari kalangan anak-anak remaja.

Anehnya setelah lebaran usai, pedagang dadakan yang memenuhi pinggir jalan tersebut hilang dengan sendirinya. Entah karena khawatir tidak laku atau dia mendapatkan pekerjaan yang baru.

Tapi bulan Puasa menurut mereka merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan perekonomiannya bagi mereka yang memiliki jiwa wirausaha atau enterpreneur. Bagi yang tidak memiliki jiwa enterpreneur tentu tidak akan menyerah setelah sekali saja tidak berhasil.

Ini yang sedang digalakan oleh pemerintah Indonesia yakni menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama kepada generasi muda agar mereka bisa bersaing tidak hanya dengan saudaranya sendiri tetapi dengan orang dari negara lain.

Menumbuhkan motivasi untuk menjadi seorang wirausaha sangat penting dan menjadi tanggung jawab bukan hanya pemerintah, tetapi juga orang tua dan kita sebagai masyarakat yang peduli dengan generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun