Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

UNBK (Ujian Nasional Berbasis Kesabaran)

26 April 2018   20:55 Diperbarui: 26 April 2018   21:20 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Soal yang HOTS. Sebagai pendidik tentu sering disarankan oleh para trainer untuk membuat soal HOTS (High Order Thinking Skill) atau Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tapi sayangnya daya pikir peserta didik belum semuanya bisa mengikuti, yang terjadi di lapangan saya menemukan siswa yang mengerjakan soal seperti pelajaran Matematika saja diberi kertas untuk hitungan saja tidak pernah disentuh. Jadi bisa ditebak peserta didik menjawab soal ujian bukan melalui proses menghitung tetapi lebih karena "lucky" atau "keberuntungan".

Jika jawabannya tepat maka nilainya akan bagus, tetapi jika jawabannya tidak tepat maka peserta didik akan mendapatkan jawabannya salah dan berakibat nilainya rendah. Miris sebenarnya melihat hal tersebut tetapi apa daya inilah kenyataannya di lapangan.

Kelima, Pelajaran TIK hilang tapi Ujian berbasis Komputer. Ada hal yang menarik dicermati di negeri ini. Mata pelajaran yang harus dipelajari agar siswa bisa mengoperasikan komputer dan menggunakan teknologi informasi tersebut yakni Mata Pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) tapi sayangnya pelajaran tersebut dihilangkan dan diganti dengan Prakarya, walaupun ada yang masih menyisipkan materi TIK ke dalam pelajaran tersebut tetapi tentu hasilnya berbeda dengan siswa mempelajari pelajaran TIK.  

Semoga catatan penting mengenai UNBK ini diperhatikan oleh penentu kebijakan pendidikan di Indonesia agar UNBK di masa yang akan datang lebih baik lagi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun