Kepada
Yth. Orang tua/Wali Murid
Di manapun
Bapak dan ibu tugas seorang guru di kelas bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Kalau hanya mengajar tentu siapa pun bisa mengajar yang penting bisa berdiri, dan berbicara di depan kelas dengan pengetahuan seadanya sudah cukup.
Tetapi kami sebagai seorang pendidik harus mendidik putera dan puteri bapak dan ibu. Mungkin bapak dan ibu tidak mengetahui kelakuan dan tingkah laku putera dan puterinya, karen kesibukan mencari uang atau lainnya.
Terkadang mereka di sekolah sudah melebihi batas wajar dan sulit diatur. Bukan hanya membuat gaduh di kelas saat belajar, tetapi mereka sudah bertindak di luar kewajaran. Dari yang membawa obat terlarang, meloncat pagar sekolah, merusak peralatan sekolah, merokok dan mabuk di toilet, meminta uang ke temannya, bahkan berkelahi di kelas.
Apakah guru diam melihat hal-hal tersebut? Kalau bapak dan ibu jadi guru kira-kira apakah mendiamkan hal tersebut? Saya yakin bapak dan ibu tentu tidak akan tinggal diam. Sama halnya dengan kami sebagai pendidik tentu tidak akan tinggal diam. Guru akan memanggil anak-anak tersebut dan memberikan sanksi kepada mereka.
Tetapi sebagai manusia, guru pun ada kalanya lepas kendali sehingga tidak bisa menahan emosinya karena anak yang dinasehati sudah melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah berulang kali tetapi tetap saja melakukan hal tersebut.
Selama ini, tidak ada guru yang melaporkan anak didiknya ke polisi saat ada anaknya berkelahi di kelas, saat ada anak yang membawa narkoba di tasnya, saat mereka membolos dan merusak peralatan sekolah. Guru hanya memanggil dan menasehati.
Tetapi saat guru lepas emosi dan kendali, dengan mudahnya bapak dan ibu melaporkan ke Polisi. Dengan mudahnya bapak dan ibu melaporkan ke oknum wartawan untuk menekan guru agar di proses secara hukum.
Tidakkah bapak dan ibu mengintrospeksi anak bapak dan ibu terlebih dahulu?. Tanyakan kepada teman-temannya, tanyakan kepada guru yang lain sebelum melaporkan kepada pihak berwajib. Karena di zaman sekarang anak sendiri bisa berbohong dan mengarang cerita memojokkan guru.