Hari ini seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-71. Upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1945 dilaksanakan diberbagai tempat dari sekolah, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga yang dilaksanakan di istana negara.
Berbagai kegiatan dilaksanakan sebelum, dan sesudah upacara pengibaran bendera. Dari mulai perlombaan tarik tambang, balap karung, membawa kelereng dengan sendok, panjat pinang dan permainan lainnya. Semua dilakukan untuk memeriahkan HUT RI ke-71.
Perayaan hari kemerdekaan tahun ini tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya. Hanya sebagian kecil saja gang-gang atau jalan desa yang dihias dengan gapuran bertemakan 17 Agustusan. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memasang umbul-umbul di pinggir jalan. Hanya sedikit masyarakat yang berpartisipasi dalam memeriahkan perlombaan-perlombaan yang diadakan oleh desa, atau instansi lainnya.
Bahkan beberapa sekolah meliburkan siswanya tidak diikutsertakan dalam peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. Mereka libur dan berdiam diri di rumah menonton siaran televisi. Sementara beberapa sekolah enggan mengadakan perlombaan-perlombaan untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71 karena pihak sekolah tidak memiliki dana untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Selain itu pada bulan Agustus, tidak sedikit orang-orang yang mengatasnamakan panitia peringatan HUT Kemerdekaan RI, mencegat pengguna sepeda motor dan mobil di jalan kemudian menjual paksa bendera merah putih kepada pengguna jalan. Jika tidak mau membeli dianggap tidak memiliki jiwa nasionalisme
Nasionalisme tidak dilihat dari banyaknya bendera merah putih yang di pasang di depan rumah atau di pasang di kendaraan Anda. Tetapi nasionalisme yang sesungguhnya adalah bagaimana bisa memberikan kontribusi yang postif terhadap negeri ini.
Di negeri ini masih banyak yang beranggapan sempit. Apabila di sepeda motornya tidak dipasang bendera merah putih saat bulan Agustus maka dianggap tidak nasionalis, tetapi disisi lain mereka yang meminta sumbangan dengan menjual bendera merah putih dengan cara memaksa orang yang sedang lewat di jalan.
Hasil dari kegiatan tersebut sebagian untuk acara 17-an, sisanya untuk hal-hal yang negatif seperti mabuk-mabukan dan berhura-hura. Sungguh ironi saat bicara ke orang lain tentang nasionalisme tetapi dirinya justru berbuat yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Â
Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H