Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih Guru-Guru dari Jogja

27 Desember 2015   22:33 Diperbarui: 14 April 2016   21:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Guru dari Jogja "][/caption]

Tidak bisa dipungkiri bahwa Kabupaten Indramayu harus berterima kasih kepada guru-guru dari Jogjakarta. Guru-guru tersebut mulai bekerja di sekolah-sekolah yang ada Indramayu sejak tahun 1974 setelah ada program sekolah Inpres (Instruksi Presiden).

Karena pada waktu itu sebagian besar masyarakat Indramayu pendidikannya masih tertinggal dan orang yang terdidiknya jarang yang mau berprofesi menjadi guru karena saat itu gajinya sangat kecil tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka lebih memilih menjadi pegawai swasta yang gajinya lebih besar dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) saat itu.

Guru-guru yang mengajar sejak tahun 1974, hingga 1976 itu saat ini sudah banyak yang memasuki masa pensiun. Mereka yang memasuki masa pensiun ada yang memilih tinggal di Indramayu, tetapi tidak sedikit yang kembali ke tanah kelahirannya di Yogyakarta.

Hari Sabtu (26 Desember 2015) kemarin, kami dan rombongan dari UPTD Kecamatan Gabuswetan mengantar salah satu guru yang memasuki masa pensiun dan kembali ke Yogyakarta. Mereka diantarkan bersama rekan-rekannya menggunakan bus dan beberapa kendaraan pribadi.

Walaupun perjalanan dari Indramayu hingga ke lokasi hampir mencapai 24 jam tetapi rombongan tetap antusias karena selama ini guru-guru dari Jogja inilah yang sudah menghasilkan berbagai orang penting di Indramayu. Mereka bahkan ada yang berprofesi sebagai TNI, polisi, dokter dan lain sebagainya bahkan tidak sedikit yang menjadi pengganti dirinya sebagai guru di sekolah-sekolah di Indramayu.

Ada rasa haru menghampiri kami semua, karena bertahun-tahun dia bekerja bersama dengan kami. Mereka tidak tidak mengenal rasa lelah dan mengeluh tetapi memberikan ilmu kepada murid-muridnya walaupun setiap ingin pulang harus mengumpulkan uang yang banyak terlebih dahulu untuk bertemu dengan keluarganya di Yogyakarta.

Mereka tidak memikirkan gaji kecil saat itu, yang ada hanya ingin berbagi ilmu dan pengetahuan kepada murid-muridnya walaupun tentu adat kebudayaannya berbeda dengan Indramayu. Perlahan tetapi pasti mereka sedikit demi sedikit mulai mengenal sikap dan perilaku orang-orang Indramayu yang terkenal dengan bahasanya yang kasar dan keras karena pengaruh masyarakat pesisir.

Mereka yang memasuki masa pensiun kini posisinya sudah mulai diisi dengan guru-guru lokal dari Indramayu dan sekitarnya. Karena profesi guru di Indramayu kini menjadi rebutan orang dari Indramayu dan luar Indramayu terutama guru yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) dulunya PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Indramayu mungkin tidak akan seperti ini tanpa guru-guru yang berasal dari Yogyakarta. Termasuk penulis yang sejak SD (Sekolah Dasar) dididik oleh guru-guru yang mayoritas berasal dari Yogyakarta hingga duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Indramayu.

Maka pada kesempatan ini saya sebagai murid yang dulu dididik oleh guru-guru dari Yogyakarta. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangsihnya terhadap dunia pendidikan di Indramayu selama ini. Tanpa kebaikan kalian, kami tidak akan menjadi apa-apa, semoga perjuangan dan pengorbanan Anda bekerja di Indramayu menjadi ladang amal Anda di masa yang akan datang hingga di akhirat nanti. Aamiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun