Mohon tunggu...
Diya Khoirun Nisa
Diya Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Enthusiast in content writing | content writer @jagatsetara | content portfolio @diyanisaa.21

Topik konten favorit : segalanya yang menarik dan bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Usai Nonton Queen of Tears, Standar Pasanganku Upgrade

6 Mei 2024   11:32 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : instagram.com/queenoftears_kdrama/

Aku bukan orang yang fanatik menonton drakor genre romantis. Kadang aku akan menonton salah satu drakor genre tersebut bila direkomendasikan teman atau yang diviralkan oleh netizen. Yaps, jadi aku mulai nonton drakor episode 1 queen of tears saat episode 5 ditayangkan.jadi, aku nontonnya maraton sks (sistem kebut semalam).

sebelum aku nonton, aku baca dulu sinopsisnya dan ternyata sinopsis ceritanya itu klise. Mengapa aku sebut klise ? ya karena konflik di percintaan tidak membuat orang penasaran dan alur cerita selanjutnya kebanyakan masih bisa ditebak penonton.

Waw, ternyata setelah aku tonton ternyata semenyenangkan itu ceritanya. Pantas saja drakor ini banyak diperbincangkan di media sosial. Fakta menyenangkannya lagi, aktor dan aktris utamanya memiliki visual yang 'very good looking'. Emang ya orang ganteng itu pasangannya orang cantik, begitu juga sebaliknya.

Well, cantik dan ganteng itu relatif sih tapi kalo kebanyakan netizen setuju bahwa pemeran Baek Hyun Woo dan Hong Hae In itu ganteng dan cantik, ya berarti dua pemeran utamanya memang mutlak ganteng dan cantik.

Banyak orang bilang, seharusnya perempuan tidak mengejar laki-laki. Perempuan tidak boleh mengungkapkan rasa sukanya terlebih dahulu kepada laki-laki. 

Selain itu, perempuan jangan terlalu pemilih dalam mencari pasangan apalagi memilih berdasarkan tingkat good looking alias kegantengan laki-laki. Alasannya karena bikin malu dan kurang etis saja.

Namun, bagi sebagian perempuan menganggap kalo jaman sudah maju dan sudah ada emansipasi yang berarti perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama. Sayangnya, aku masih saja terpaku pada pandangan-pandangan di atas.

Jujur di usiaku yang sudah 27+ ini, aku belum menemukan pasangan hidup. Aku orang yang pemilih dalam hal apapun termasuk pasangan. Tetapi orang di sekitarku memandang bahwa selera untuk pasangan hidupku terlalu ketinggian. Padahal menurutku sih tidak.

Oke, aku lulusan S2, aku sudah bekerja tetapi pekerjaanku masih belum 'stabil'. Aku gak menetapkan target bahwa pasanganku harus lulusan S2 juga, lulusan S1 pun tak masalah yang penting diajak ngobrol apapun nyambung.

Ditambah juga pekerjaanku belum mapan, maka aku ingin mencari pasangan yang pekerjaannya sudah stabil. Pasti kalian yang membaca ini setuju juga dong ya?

Berbicara mengenai tampang, pastinya aku menginginkan pasangan yang good looking. Pasangan yang good looking akan mewariskan gen good looking juga ke anak nantinya.

Selain itu, menurutku semua laki-laki sama saja mau good looking atau tidak, itu tak memengaruhi perilakunya terhadap orang lain. Toh banyak juga laki-laki yang tidak good looking berselingkuh dan melakukan KDRT ke pasangannya. Jadi, mencari pasangan yang good looking itu perlu. Walaupun tingkat good looking laki-laki bagi setiap perempuan itu tak sama.

Ketika menonton drama Queen of Tears aku merasa minder dan termotivasi secara bersamaan. Mengapa aku jadi minder ? melihat visual Baek Hyun Woo yang diperankan oleh Kim Soo Hyun yang gantengnya di atas rata saja mendapat istri yang cantiknya di atas rata-rata pula.

Aku seolah merasa tertampar karena aku yang tidak tahu diri mengharap pasangan yang ganteng seperti Baek Hyun Woo padahal tampangku standar. It's okay, walaupun begitu aku malah semakin termotivasi untuk upgrade diriku di berbagai aspek.

Saat nonton drakor ini, aku terkesan dengan caranya memperlakukan Hong Hae In. Hong Hae In itu wanita alfa yang karakternya cenderung dingin dan tidak pandai mengekspresikan emosinya. Sehingga perilakunya sering menimbulkan prasangka buruk orang di sekitarnya. Namun, Baek Hyun Woo selalu sabar dan mengerti perilaku maupun keinginan Hong Hae In.

Baek Hyun Woo juga romantis dan keromantisannya sering diekspresikan lewat act of service. Wow, ini merupakan pria impian wanita masa kini bukan sih ? walaupun tak pandai berkata-kata manis tetapi pandai melakukan tindakan yang bikin hati pasangannya berbunga-bunga.

Mempunyai pasangan lalu menikah dan hidup bahagia adalah dambaan semua orang. Kebahagiaan tidak hanya datang dari diri setiap pasutri tetapi juga dari orang di sekitar pasutri.

Yaps, senang rasanya jika hubungan kita direstui oleh orang tua dan mertua, membuat makin mantap menuju pelaminan. Tidak seperti Baek Hyun Woo yang kehadirannya kurang disukai oleh keluarga Hae In.

Baiklah mereka berdua bisa menikah tetapi Ibu Hae In alias Ibu Mertua Baek Hyun Woo tetap tak setuju atas pernikahan mereka. Akibatnya si ibu mertua Hyun Woo suka ikut campur dalam urusan rumah tangga Hong Hae In dan Baek Hyun Woo.

Dari situ aku mulai memperhitungkan untuk memilih pasangan yang tak sekedar ganteng, perilaku baik dan mapan tetapi restu keluarga juga. Restu keluarga memang penting dan menjadi salah satu faktor langgengnya suatu hubungan.

Senangnya sampai dunia akhirat gak sih kalo dapet mertua yang menerima kita dengan tangan yang terbuka lebar ? Apalagi rekam jejak mertua kita yang bagus, wow, senangnya bukan main sih.

Satu lagi, Baek Hyun Woo yang selalu mendukung langkah karir Hae In dan minder dengan karir istrinya yang mentereng. Walaupun sebelum menikah, sempat ditanyai mertuanya mengenai 'apa yang kamu punya untuk menghidupi Hong Hae In setelah menikah ?' Hyun Woo menjawab bahwa dia mampu menafkahi Hong Hae In karena dia lulusan hukum dan mempunyai hewan ternak yang jumlahnya sangat lumayan.

Mempunyai suami yang mendukung dan tidak minder dengan karir maupun penghasilan pasangannya adalah suatu impian. Saat scrolling di instagram, banyak perempuan yang setelah menikah merasa menyesal mempunyai suami yang minder dan mempermasalahkan karir istrinya.

Suami-suami itu takut kalo istrinya keterusan mengejar karir atau pendidikan, nantinya keluarganya akan terabaikan. Belum lagi suami-suami itu malu jika tetangga, teman dan keluarga menyatakan jika karir atau pendidikan dilangkahi sang istri. Itulah patriarki dan sayangnya masih terjadi saat ini.

Aku jadi lebih cermat lagi dalam memilih pasangan hidup. Ini bukan soal pilih-pilih semata tetapi menyangkut hidupku yang aku habiskan dengan dia sampai maut memisahkan.

Awalnya aku memandang lebih tampilan fisik dan kemapanan. Namun, seiring bertambahnya wawasan, restu keluarga dan tidak patriarki adalah hal yang penting.

Tampilan fisik bisa berubah seiring bertambahnya umur. Begitu juga kemapanan yang bisa berkurang atau bertambah karena suatu hal.

Intinya kemapanan alias rezeki bisa diusahakan bersama apabila setia dan saling dukung selalu ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun