Mohon tunggu...
Didit Wisnu Purwanto
Didit Wisnu Purwanto Mohon Tunggu... -

MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Otak dan Bagaimana Otak Belajar

15 Desember 2011   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:13 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak dibedakan atas 3 daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak tengah dan otak belakang menyusun batang otak. Pada otak depan, bagian yang menonjol adalah otak besar (serebrum) yang berfungsi untuk mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak tengah berfungsi membantu koordinasi gerakan mata, ukuran pupil mata, refleks pendengaran, dan tempat serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan otak depan. Otak belakang meliputi pons Varolli, otak kecil, dan medula oblongata. Otak kecil (serebelum) berfungsi untuk mangatur keseimbangan tubuh dan mengoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Otak kanan sebagai kreativitas dan imajinasi dan juga merupakan faktor nonkebahasaan dapat memberikan ide bagi otak kiri dalam melahirkan kata-kata dan bahasa. Kreativitas dan imaginasi sangatlah penting dalam proses pembelajaran bahasa. Kreatifitas dan imajinasi perlu dikembangkan.

Terdapat dua sel otak yakni sel glial dan neuron. Sel glial juga dikenal sebagai interneuron, tidak memilki badan sel dan sekitar sepuluh kali lebih terpusat dalam otak dibandingkan sel neuron. Sejak lahir kita memiliki jumlah sel glial sebanyak sekitar seratus miliar. Perannya merupakan tugas-tugas multirupa dan juga meliputi produksi myelin bagi axon (perluasan sel saraf), pendukung struktural bagi penghalang darah otak, transportasi nutrient, dan pengaturan sistem imun.

Tingkatan Otak terdiri dari 3 bagian yaitu reptilian brain/batang otak (lapisan paling dalam), sistem limbic/otak mamalia, dijuluki otak paleomaminalia yang mewadahi aneka empsi (lapisan tengah), dan neo-cortex/otak berpikir atau otak neomammalia yang berisi muatan intelegensi dan penalaran (lapisan paling luar). Sedangkan lapisan otak terdir dari i sistem limbic, sentral core, dan cerebrum

Dalam mencerna pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak, disertai pengalaman-pengalaman baru dapat memberikan rangsangan terhadap otak. Pengalaman baru dengan otak.Ketika otak menerima stimulus. Hal yang mempengaruhi pembelajaran tersebut yaitu nutrisi, gen, sifat dan temperamen, pengalaman, prapembelajaran, disfungsi otak, dan teman.

Untuk mengaktifkan pembelajaran guru perlu memperhatikan tahap-tahap pembelajaran. Yang pertama tahap pra pemaparan yang memberikan rencana-rencana bagi siswa untuk mempersiapkan otak yang akan digunakan dalam belajar. Tahap selanjutnya yaitu akuisisi dapat dicapai secara langsung maupun tidak langsung. Dengan cara langsung guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan. Cara tidak langsung dapat dilakukan dengan menempatkan media yang mendukung proses pembelajaran. Tahap yang ketiga yakni elaborasi, dengan masalah belajar yang diterima pada tahap akuisisi guru mengarahkan siswa agar mendiskusikan atau memecahkan masalah belajar tersebut. Pada tahap ini diharapkan siswa lebih memahami materi belajar. Tahap keempat formasi memori pembelajaran yang merekatkan. Disini guru hanya mengingatkan kepada siswa apa yang dipelajari pada hari yang lalu. Yang terakhir integrasi fungsional yang mengingatkan kepada guru supaya menggunakan pembelajaran yang baru dan menginovasinya agar semakin kuat dan luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun