Dalam kedaan diam ada sedikit gerakan, namun gerakan itu diam perlahan namun teratur. Begitupun kehidupan yang harus bergerak, berputar mengikuti alur-Nya. Pergerakkan yang nyatanya membuat orang bertahan. Jadi ingat program berita di televisi yang menampilkan sosok wanita dengan banyak anaknya harus bergerak menyusuri tumpukan sampah makanan lalu memilah makanan dan rela berebutan dengan kucing. Makanan itu dibawa pulang untuk dimakan kembali. Miris, Teman. Sedih melihat pergerakan yang mereka lakukan. Ketika ditanya, ” Mau gimana lagi. Emang sudah seperti inilah bisanya.” Itu yang membuatku tambah sedih mendengarnya. Kisah lain adalah para penghuni bawah jembatan yang telah digusur namun kembali ketempat semula.
Seorang pengusaha sukses yang bergerak sejak dia muda, sejak masa SMA dan hasilnya memuaskan sekali setelah dia beranjak umurnya tua ini bukti dia sudah bergerak sejak muda.
Apakah bisa seseorang tidak bergerak???
Jawabannya, ‘Tidak’. Orang pasti akan bergerak. Mau dia bayi yang masih merah atau orang yang sudah lanjut usia, semuanya bergerak. Karena tanda kehidupan ada dalam gerakan-gerakan itu sendiri. Jadi, jika ingin dikatakan hidup, maka bergeraklah. Jangan diam atau membisu. Tidak usah berlari, tapi pelan-pelan bergeserlah karena akan tiba saatnya kita akan sampai pada tujuan yang dicitakan.
Lihatlah keong dalam dongeng, binatang ini tidak disangka-sangka dapat mengalahkan hewan lain yang lebih cepat berlarinya. Artinya, jika kita mau bergerak, keinginan kita bisa terwujud, insya Allah.
Ayo..ayo.. kita bergerak!!
Bergeraklah walaupun perlahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H