Mohon tunggu...
Didit Wisnu Purwanto
Didit Wisnu Purwanto Mohon Tunggu... -

MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadikan Anak Berpikir Kritis, Kreatif, dan Problem Solver

1 Desember 2011   14:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:57 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kritis mempunyai ciri - ciri anak kritis memiliki kemampuan komonikasi yang cukup baik, bicaranya cukup jelas, dan mampu menganalisa bagaimana menanggapi masalah dengan cepat dan tepat. Jiwa yang kritis akan menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi cerdas dan pemberani. Untuk menjadikan anak untuk dapat berpikir kritis adalah dengan jalan pendidikan dan pembelajaran yang mengeksplorasi kemampuan siswa yang dimilki. Inovasi dan pembaharuan dalam pembelajaran akan sangat membantu tercapainya cara berpikir anak secara kritis, karena dengan inovasi inilah maka ditemukan model dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Yang perlu diingat adalah untuk menjadikan anak dapat berpikir kritis maka pembelajaran yang dilakukan bukan hanya memberikan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan tetapi juga diperlukan pengajaran sifat, sikap, nilai, dan karakter yang menunjang anak untuk dapat berpikir kritis.

Anak yang kreatif memiliki ciri yang dominan yaitu spontan, rasa ingin tahu, dan tertarik pada hal-hal yang baru. Semua ciri diatas pasti terdapat pada diri anak yang berarti bahwa semua anak pada dasarnya adalah kreatif, dan faktor lingkunganlah yang menjadikan anak tidak kreatif. Sehingga ada beberapa cara untuk menjadikan anak kreatif yaitu memilih pola asuh yang tepat, menghargai karya anak yang nantinya akan mendorong anak untuk dapat meningkatkan kreativitasnya, memberikan tantangan kepada anak, serta adanya komunikasi yang baik dengan anak.

Problem solver merupakan proses yang membutuhkan pikiran kritis dan kreatif, jika kritis dan kreatif sudah dapat digabungkan dan dapat melakukan problem solver. Beberapa langkah untuk menjadikan anak problem solver yaitu siswa harus dapat merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan, merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, dan siswa akan menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun