Sekolah merupakan hal terpenting dalam pembangunan manusia. Sudah semestinya di era 4.0 ini manusia dibekali oleh ilmu pengetahuan yang mumpuni. Zaman akan terus berubah dan perkembangan teknologi akan terus berkembang. Seseorang yang tidak bisa bertahan dengan arus kemajuan teknologi yang pesat perlahan-lahan akan tergerus oleh kemajuan zaman.
Sekolah merupakan tempat diadakannya proses belajar mengajar, tidak hanya materi-materi ilmu pengetahuan saja yang diajarkan kepada siswa, melainkan juga akhlak bagi peserta didik guna menjadi generasi penerus bangsa yang layak dan teruji. Anak-anak yang dididik akhlaknya oleh sekolah tidak akan melakukan bullying terhadap siswa lain, apalagi dengan keroyokan. Akhlak yang baik akan melahirkan suasana yang positif, akhlak juga tidak bisa diukur secara komprehensif di atas kertas, beda halnya dengan ilmu yang diajarkan oleh sekolah.
Semakin lama seseorang bisa bersekolah akan meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di suatu wilayah. Karena dengan meningkatnya pendidikan di suatu wilayah akan memengaruhi kualitas masyarakatnya. Tingkat pendidikan bisa ditingkatkan apabila Pemerintah selalu memperhatikan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang ada di seluruh wilayahnya. Hal ini sudah banyak diteliti oleh peneliti-peneliti dalam jurnal mereka, salah satunya adalah Dr. Muhardi, SE, M.Si yang merupakan dosen di Universitas Islam Bandung dengan judul jurnalnya Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia.
IPM adalah indeks yang mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan, yaitu: lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standard hidup layak. Indeks Pembangunan Manusia berguna untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Pada tabel di atas dijelaskan tentang Angka Harapan Sekolah di Kabupaten Kutai Barat dan Provinsi Kalimantan Timur. Angka Harapan Sekolah (AHS) itu sendiri didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Diketahui bahwa Angka harapan sekolah Kutai Barat tiap tahunnya selalu berada di bawah angka Harapan Sekolah Provinsi Kalimantan Timur. Angka tren tersebut menunjukkan bahwa Angka Harapan Sekolah Kutai Barat pada tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 masing-masing adalah 11,58; 12,14; 12,3; 12,75; dan 12,82; Sedangkan Angka Harapan Sekolah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013-2017 masing-masing adalah 12,85; 13,17;13,18; 13,35; dan 13,49.
Namun jika diamati lebih jauh, ada hal menarik yang bisa dibahas, yaitu rata-rata peningkatannya selama tahun 2013-2017 tidak sama, ternyata laju peningkatan angka harapan sekolah Kutai Barat lebih besar daripada rata-rata laju peningkatan angka harapan sekolah Kalimantan Timur. Rata-rata laju Peningkatan AHS Kutai Barat tahun 2013-2017 adalah sebesar 2,10 persen sedangkan Provinsi Kalimantan Timur hanya sebesar 1,61 persen.
Sedikit kita bermain dengan angka. Jika kita menggunakan metode regresi linear sederhana dan menganggap tahun-tahun ke depan variabel yang memengaruhinya adalah tetap, kita bisa melakukan forecast atau peramalan ke tahun-tahun berikutnya berdasarkan rata-rata laju peningkatan angka harapan sekolah pada tahun 2013-2017.
Dengan menggunakan metode Regresi Linear Sederhana, kita bisa meramalkan bahwa pada tahun 2028 Angka Harapan Sekolah Kutai Barat akan menyalip Angka Harapan Sekolah Provinsi Kalimantan Timur. Artinya 9 tahun lagi Angka Kutai Barat akan lebih besar daripada Angka Provinsi Kaltim. Hal ini bisa terjadi apabila semua variabel yang memengaruhinya adalah tetap. Apakah peramalan ini akan menjadi bias? Jawabannya iya jika variabel yang memengaruhinya tidak sama untuk tahun-tahun berikutnya.
Didit Puji Hariyanto, S.ST
Staf Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Kab. Kutai Barat
