Malang, 31 Januari 2025 — Dalam rangka mendukung kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melalui program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Mandiri Integrasi HIPE (Hajj Interprofessional Education) melaksanakan kegiatan edukasi dan monitoring kesehatan bagi calon jama'ah haji di wilayah kota Batu yang terbagi dalam beberapa kelompok. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental para Calon Jama’ah Haji (CJH) agar dapat menjalankan ibadah dengan lebih optimal.
Kegiatan yang berlangsung sejak 23 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025 ini melibatkan kurang lebih 185 mahasiswa yang terbagi dalam 40 kelompok di 5 puskesmas kota batu yaitu Junrejo, Beji, Sisir, Batu, dan Bumiaji yang bekerja sama dengan seluruh Puskesmas, Kementerian Agama, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Al-Ikhlas (KBIH Al Ikhlas) kota Batu. Program ini diadakan di kediaman pribadi calon jama'ah haji. Selain itu juga terdapat acara talkshow atau bincang santai yang dilakukan pada minggu ke 2-4 Januari 2025 di Aula KBIH Al-Ikhlas Kota Batu.
Program ini dilaksanakan oleh beberapa kelompok kecil salah satunya kelompok 8 yang didalamnya terdapat 2 CJH dengan riwayat penyakit hipertensi dan asam urat. Yang mana program intervensi utamanya yaitu pemberian edukasi dan media melalui buku saku, monitoring kesehatan, dan masak menu masakan sehat
Program ini terdiri dari dua aspek utama: edukasi serta monitoring kesehatan dan bincang santai tentang edukasi kesehatan pra dan saat haji. Edukasi kesehatan meliputi penyuluhan mengenai pemahaman dasar tentang penyakit hipertensi dan asam urat dan praktek masak menu makanan sehat. Sementara itu, monitoring kesehatan dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Sedangkan untuk bincang santai dan sehat sendiri membahas tentang kesehatan dan masalah pra dan saat haji.
Edukasi hipertensi dan asam urat memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan kesehatan dari kedua CJH. Hal ini disampaikan oleh salah satu CJH yang merasakan dampak positif pada pemberian informasi tentang penyakit hipertensi dan asam urat. “Edukasi ini sangat bermanfaat, kita juga udah mengontrol masakan dirumah kita setelah diedukasi mas,” ujar salah satu CJH. Selain pemberian edukasi, dilakukan juga monitoring kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah dan asam urat pada awal dan akhir pertemuan.
Kegiatan edukasi ini disampaikan melalui media buku saku dengan cara interaktif dan informatif. Yang mana media ini dibuat oleh kelompok 8 untuk memberikan pemahaman yang mudah dan praktis bagi CJH.
Dari hasil pemberian edukasi dan diikuti dengan monitoring kesehatan, 2 CJH ini mengalami peningkatan yang mana untuk kadar asam urat mengalami penurunan dari tes kesehatan pertama yang tinggi, sedangkan untuk hipertensi sendiri belum ada penurunan yang drastis namun sudah terkontrol.