Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

LPPM Unindra-PGRI, Berkunjung ke KTH Rumah Kaum Jayakarta

24 Januari 2025   06:54 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LPPM Unindra-PGRI, sumber dokumen pribadi 

Hasil pemetaan ini akan disampaikan kepada seluruh dosen Unindra- PGRI oleh LPPM untuk dijadikan bahan pertimbangan melaksanakan penelitian maupun pengadilan masyarakat.

Diharapkan hasil pemetaan bila diminati oleh dosen untuk kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat maupun kegiatan lainnya maka selanjutnya LPPM akan menindaklanjuti melalui nota kesepahaman MoU serta perjanjian kerja sama.(PKS).

Perlu diketahui bahwa KTH rumah kaum Jayakarta sedang melaksanakan program Edu Eko Agrowisata Religi. Edu Eko Agrowisata Religi adalah sebuah program berbasis lingkungan hidup yang diperuntukkan bagi  pendidikan dan keagamaan yang dikaitkan dengan pariwisata.

Bidang bidang kegiatan yang dilakukan oleh KTH rumah kaum Jayakarta dalam rangka menunjang program Edu Eko Agrowisata Religi, diantaranya Urban Farming, Budidaya magot, Bank sampah, wisata ziarah Makam pangeran Jayakarta, Kampung anggur. Pendidikan sekolah lapang , UMKM.

Bidang bidang kegiatan tersebut diusahakan menjadi bagian dari pendidikan lingkungan hidup sekaligus dijadikan sebagai tempat destinasi wisata, utama nya wisata religi.

Terkini KTH rumah kaum Jayakarta sudah mendapatkan apresiasi dari pemerintah seperti terpilihnya budidaya magot terbaik tingkat provinsi, Badan Pengelola Sampah RW ( BPS ) terbaik tingkat DKI, hingga menyandang program kampung iklim ( Proklim) utama Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. KTH rumah kaum Jayakarta yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Asyalafiyah dan situs makam Pangeran Jayakarta yang keberadaannya sudah ditetapkan sebagai cagar budaya dan destinasi wisata, disamping itu KTH rumah kaum Jayakarta juga  sudah ditetapkan sebagai rintisan Desa Wisata oleh Suku Dinas Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Timur

Seperti biasa bila ada rencana kunjungan dari luar ke KTH rumah kaum Jayakarta, entah itu dari pemerintahan seperti dinas, atau kunjungan dari organisasi kemasyarakatan apalagi perguruan tinggi maka persiapannya dilakukan lebih awal. Terjadi tidak seperti biasanya rombongan dosen Unindra PGRI lebih awal datang dibandingkan dengan pengurus KTH rumah kaum Jayakarta sebagai tuan rumah. Hal ini tentu tidak aneh karena dosen sebagai pendidik sudah terbiasa dengan disiplin, utama nya soal waktu, berbeda dengan masyarakat pada umumnya yang sering tidak bisa tepat waktu.

Tepat pukul 09.30 acara pertemuan dengan para dosen LPPM Unindra PGRI dimulai dengan pembukaan oleh sekretaris KTH ibu Pipin Dwi Novianti. Acara berlangsung di halaman terbuka dibawah rindang nya pohon Petai, Jambu dan Kecapi.

Akhmad Syaefudin sebagai kepala LPPM Unindra PGRI menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran di KTH rumah kaum Jayakarta. Dalam sambutan nya  selain bersilaturahmi  sesuai dengan Tri Darma perguruan tinggi LPPM berencana akan melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lokasi kegiatan KTH rumah kaum Jayakarta.

Hadir dalam acara tersebut Ustadz Raden Syahrul sebagai kepala bidang penelitian dan kebudayaan KTH, Raden Deddy Rahmadi sebagai pembina KTH dan ayah didi sebagai tuan rumah serta seluruh pengurus KTH rumah kaum Jayakarta.

Dalam sambutan selamat datang sebagai tuan rumah, ayah didi menyatakan terima kasih atas kehadiran dosen Unindra dan mohon maaf bila ada kekurangan karena tempat apa adanya, kemudian menjelaskan  berbagai hal tentang kiprah KTH rumah kaum Jayakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun