Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanah Sehat Penangkal Penyakit Tanaman

4 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 4 Desember 2024   20:39 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang peserta pelatihan, sumber dokumen pribadi 

Tanah Sehat Penangkal Penyakit Tanaman

"Menentukan Kesuburan
Tanah yang disiapkan dengan baik memungkinkan pertumbuhan tanaman yang kuat dan sehat. Tanah yang subur memiliki drainase yang baik, aerasi, dan kandungan nutrisi yang tepat."  demikian penjelasan ibu Nanik Anggoro Purwaningsih Nara sumber dari Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP), Bogor.

Topik Kesuburan tanah adalah salah satu dari bahasan dalam pelatihan sekolah pertanian lapangan, 4-5 Desember 2024 di KTH rumah kaum Jayakarta , RT 10 RW 03 Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulo gadung Jakarta Timur.

Pelatihan yang dibuka oleh Haryo Radianto dari BB PSIP  Bogor dan dihadiri oleh Kasatpel Dinas Lingkungan Hidup, Dinas  KPKP dan Dinas Kebudayaan Kecamatan Pulo gadung serta perwakilan dari PT Antam tbk UBPP Logam Mulia  sebagai pemberi dana  CSR. Peserta pelatihan terdiri dari penggiat lingkungan, pencinta budidaya tanaman ,para ketua RT dan Karangtaruna.

Seorang peserta pelatihan, sumber dokumen pribadi 
Seorang peserta pelatihan, sumber dokumen pribadi 

Tujuan pelatihan sekolah pertanian lapangan adalah memberikan pengetahuan, ketrampilan dan praktek dalam bertani di kota atau urban farming. Ada beberapa materi yang akan disampaikan dalam  pelatihan  dua hari ini, diantaranya adalah materi standar penyediaan tanah dan pengelolaan media tanam, standar budidaya tanaman pangan holtikultura serta standar pemupukan dan  formulasi pupuk organik.

Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk outdoor baik teori maupun praktek, yaitu proses pemaparan materi dilakukan dibawah  rindang nya pepohonan pohon  Petai, Pohon Jambu dan Pohon Rambutan , sedangkan untuk kegiatan praktek dilakukan di suatu tempat  lapang yang sudah disediakan oleh panitia.

"Pengolahan tanah yang tepat dapat membantu mencegah hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman. Tanah yang sehat adalah pertahanan pertama melawan penyakit" tambah nara sumber menguraikan menambahkan penjelasan.

Tanah yang subur dan sehat dapat mencegah berbagai penyakit tanaman. Kurang sehatnya tanaman tidak semata mata diakibatkan oleh hama , jamur atau bakteri? Tetapi penyebab utama adalah Kesuburan tanah.
Tanah yang subur dan sehat adalah penangkal utama segala penyakit tanaman.

Untuk mendapatkan tanah yang subur dan sehat, maka perlu diperhatikan sejak awal penyiapan lahan untuk bercocok tanam.

Penyiapan lahan dilakukan dengan cara yang dapat memperbaiki atau memelihara
struktur tanah, agar menjadi gembur, menghindari erosi permukaan tanah, ke longsoran tanah, dan/atau kerusakan sumber daya lahan, adalah merupakan usaha tercipta nya Kesuburan tanah.

Namun demikian,  penyiapan lahan dilakukan juga dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, antara lain dengan tidak melakukan pembakaran. Penyiapan lahan dilakukan dengan pembakaran memang mudah dan murah, tetapi sangat merugikan lingkungan . Prinsip utama dalam pengelolaan lingkungan adalah menghindari kegiatan pembakaran sekecil apapun.

Disamping itu, penyiapan lahan juga bisa  menggunakan herbisida yang diperbolehkan, akan tetapi harus dilakukan sesuai dengan
dosis yang direkomendasikan

Perlu diketahui pelatihan pemberian materi dilakukan sesi pagi, selanjutnya diskusi dan praktek lapangan dilaksanakan setelah rehat makan siang bertempat di lapangan terbuka. Setelah diskusi dan praktek tepat pukul 16.00 kegiatan pelatihan diakhiri dan akan dilanjutkan besok di hari kedua Kamis, 5 Desember.

Banyak pengetahuan yang cukup luas didapatkan oleh peserta pelatihan dari Nara sumber, begitu juga dengan praktek langsung bagaimana cara mengelola media tanah sesuai dengan ketentuan. Bila dilihat durasi waktu pelatihan yang diberikan oleh panitia dari pagi hingga sore yang cukup panjang, tetapi para peserta pelatihan tetap semangat mengikuti nya. Hal ini pertanda bahwa pelatihan sejenis ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun