Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Program Eco Spiritual Tourism di Pangeran Jayakarta

18 September 2024   06:31 Diperbarui: 18 September 2024   19:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon rindang di halaman Masjid sumber gambar dokumen pribadi 

Eco Spiritual Tourism di Pangeran Jayakarta

1.Pendahuluan.

Agama mengajarkan nilai nilai moral dan etika,  nilai moral dan etika berkaitan dengan tanggung jawab manusia  dengan manusia , manusia dengan sosial dan manusia dengan lingkungan.

Ajaran Islam menyatakan bahwa manusia merupakan Khalifah yang bertanggung jawab diatas bumi. Manusia sebagai Khalifah artinya manusia adalah penjaga bumi dan harus memelihara bumi dengan baik.

Beragam kegiatan manusia di muka bumi, salah satu kegiatan yang sering dilakukan manusia adalah melakukan perjalanan, baik perjalanan dalam rangka mencari kehidupan maupun perjalanan untuk tujuan tertentu, wisata misalnya.

Bentuk kegiatan perjalanan wisata manusia ada berbagai tujuan, sesuai dengan kebutuhan nya. Ada perjalanan wisata sejarah, perjalanan wisata pegunungan, ada juga perjalanan wisata religius atau spiritual.

Dalam tulisan ini ingin bercerita  tentang perjalanan wisata keagamaan sekaligus dalam rangka menjaga dan memelihara alam lingkungan, maka  penulis memberi  judul Eko Spiritual Tourism.

2. Apa itu Eco Spiritual Tourism?

Eco Spiritual Tourism dimaknai bahwa sebuah perjalanan wisata berbasis keyakinan tertentu sekaligus dalam rangka menjaga dan merawat lingkungan atau alam.

Eco Spiritual Tourism bukan hanya sekedar mengunjungi lokasi wisata yang indah, tetapi juga tentang keyakinan beragama, namun tetap menjunjung azas azas lingkungan hidup. Dengan kata lain Kegiatan Eco Spiritual Tourism adalah menggabungkan kegiatan perjalanan dengan nilai nilai keagamaan dan lingkungan

Dengan mengintegrasikan kesadaran lingkungan dan pencarian spiritual, jenis pariwisata ini tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi tentang praktek beragama tetapi juga berkontribusi pada pelestarian alam dan budaya.

3.Siapa Sasaran dari Kegiatan Eco Spiritual Tourism?

Salah satu kegiatan  masyarakat Muslim adalah melakukan perjalanan  ziarah. Kegiatan ziarah biasa dilakukan oleh masyarakat muslim dengan mengunjungi tempat atau situs situs bersejarah . Diantaranya situs peninggalan sahabat Nabi, Makam para wali hingga peninggalan sejarah para pejuang islam. Tempat tempat ziarah bagi masyarakat muslim tersebar di berbagai penjuru daerah, salah satunya tempat ziarah di Jakarta yang banyak dikunjungi orang adalah Makam Pendiri Kota Jakarta, yaitu Makam Pangeran Jayakarta.

Tiap hari Makam Pangeran Jayakarta dikunjungi banyak orang terutama hari hari besar keagamaan. Pengunjung tua muda dan anak anak dari berbagai daerah berkunjung ziarah ke Makam Pangeran Jayakarta.

Produk UMKM sumber gambar dokumen pribadi 
Produk UMKM sumber gambar dokumen pribadi 

Biar pletok sumber gambar dokumen pribadi 
Biar pletok sumber gambar dokumen pribadi 

Kembang goyang sumber gambar dokumen pribadi 
Kembang goyang sumber gambar dokumen pribadi 

4. Dimana program perjalanan wisata Eco Spiritual  dilakukan.?

Setiap tahun masyarakat yang melakukan perjalanan wisata makin hari makin tinggi peminat nya, termasuk perjalanan wisata religius atau spiritual.

Salah satu perjalanan wisata spiritual yang selalu diimpikan oleh masyarakat muslim adalah perjalan wisata umrah.

Perjalanan wisata spiritual umrah atau perjalanan wisata lainnya tidak dirancang khusus untuk diintegrasikan dengan azas azas lingkungan hidup.

Program Eco Spiritual Tourism akan dilaksanakan di kawasan RW 03 kelurahan Jatinegara kaum. Program Eco Spiritual Tourism bekerja sama antara Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assalafiyah, masyarakat RW 03 dan KTH rumah kaum Jayakarta.

Tanaman bunga Wijaya Kusuma sumber gambar dokumen pribadi 
Tanaman bunga Wijaya Kusuma sumber gambar dokumen pribadi 

Sebagai titik pusat kegiatan adalah makam Pangeran Jayakarta, Masjid Jami Assalafiyah ,serta Kampung Tua warga keturunan Pangeran Jayakarta di RW 03 Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulo gadung Jakarta timur.

5. Gerakan Masjid Hijau Assyalafiyah dan Pelestarian.

Masjid tua Assyalafiyah merupakan masjid peninggalan Pangeran Jayakarta dibangun pertama kali saat pasukan Pangeran Jayakarta memasuki wilayah bagian Timur Jakarta.Masjid yang awalnya digunakan tempat mengatur strategi dalam berperang selain sebagai tempat ibadah sudah beberapa kali mengalami pemugaran. Untuk menambah fungsi lain  masjid selain tempat ibadah akan dibangun Museum/ Galeri sejarah Pangeran Jayakarta.

Masjid Assyalafiyah selain sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai bukti sejarah tentang perjuangan Pangeran Jayakarta sekaligus sebagai tempat wisata ziarah yang menerapkan prinsip lingkungan hidup.

Pohon rindang di halaman Masjid sumber gambar dokumen pribadi 
Pohon rindang di halaman Masjid sumber gambar dokumen pribadi 


Assyalafiyah menuju Green Mosque  atau Masjid Hijau. Masjid Hijau merupakan usaha menjadikan masjid sebagai bangunan rendah emisi dan ramah energi. Gerakan ini  juga diharapkan mendorong kesadaran masyarakat terkait pentingnya isu perubahan iklim di lingkungan dalam lingkup terkecil.

Gerakan Masjid Hijau sendiri merupakan program yang cukup strategis untuk mendukung target Net-Zero emisi karbon pada tahun 2060

Masjid Jami assyalafiyah menuju gerakan masjid hijau maka perlu dilakukan perbaikan sarana misalnya pemasangan panel Surya, penggunaan lampu LED hingga pengolahan daur ulang air wudhu.

Sebagai salah satu penerapan konsep Masjid Hijau telah ditanam beberapa tahun yang lalu pohon pohon besar yang membuat tutupan vegetasi menjadi luas, hingga semakin banyak oksigen yang diproduksi.

 Oleh sebab itu banyak nya fungsi Masjid Assyalafiyah selain sebagai tempat ibadah maka perlu adanya kesadaran pemikiran dan gerakan untuk melestarikan.

6. Kenapa Kegiatan Eco Spiritual Tourism di RW 03 Jatinegara Kaum?

Selain terdapat makam pendiri kota jakarta pangeran Jayakarta, beserta anak cucu keturunan nya yang bertempat tinggal di RW 03 Jatinegara kaum, terdapat juga makam Pangeran Syageri dan pangeran Surya sebagai tempat wisata ziarah.

Lurah Jatinegara Kaum sumber gambar dokumen pribadi 
Lurah Jatinegara Kaum sumber gambar dokumen pribadi 

Disisi lain Masyarakat RW 03 Jatinegara Kaum bersama dengan Kelompok Tani Hutan ( KTH) rumah kaum Jayakarta  berkegiatan melaksanakan program kampung iklim (Proklim).

Proklim adalah kegiatan mitigasi dan adaptasi dalam rangka mengurangi emisi gas carbon untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam kegiatan Proklim banyak praktek penerapan kegiatan adaptasi dan mitigasi seperti pengelohan, pemilahan dan pemanfaatan sampah. Budidaya Magot , Urban farming, TamBulamPot hingga penanaman pohon langka

Kampung tua RW 03 Jatinegara kaum dalam pengelolaan lingkungan melalui Proklim melibatkan ibu ibu PKK, Jumantik, Kelompok Dasa Wisma, Posyandu hingga remaja Karang Taruna.

Apresiasi pemerintah daerah terhadap warga kampung tua RW 03 Jatinegara kaum dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui Proklim parut dihargai. Hal ini ditandai dengan diraihnya penghargaan pengelolaan sampah terbaik, pengelolaan budidaya Magot terbaik dan program kampung iklim (Proklim) kategori utama atau tingkat Nasional.

Untuk menunjang wisata spiritual yang berbasis pendidikan lingkungan disediakan kuliner ala kampung tua Jatinegara Kaum. Ibu ibu yang tergabung dalam bidang UMKM, menyediakan kuliner baik untuk dikonsumsi di tempat maupun sebagai oleh oleh. Banyak ragam kuliner disediakan oleh ibu ibu  untuk menunjang kebutuhan para wisatawan. Minuman bir pletok khas Betawi, Kembang Goyang, Asinan Kaum, Lontong sayur dan lainnya.

KTH rumah kaum Jayakarta juga menyediakan bibit tanaman holtikultura seperti cabe ,tomat dan kangkung sebagai oleh oleh bagi pengunjung.

Untuk mengelola program Eco Spiritual Tourism di RW 03 Jatinegara kaum telah dibentuk kelompok sadar wisata ( Pokdarwis) yang diinisiasi oleh anak anak remaja Karang Taruna RW 03 Jatinegara Kaum. Terbentuknya Pokdarwis oleh Karang Taruna bersama masyarakat maka Kampung Tua RW 03 Jatinegara kaum tercatat sebagai Desa Wisata/ Kampung Wisata  pada Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta.

7. Bagaimana Pengelolaan Program Eco Spiritual Tourism dijalankan?

Penggabungan kegiatan Lingkungan Hidup, Keagamaan dan wisata secara terintegrasi belum banyak dilakukan di tempat lain.

Wisata spiritual atau wisata ziarah ke Makam Pangeran Jayakarta, Pangeran Syageri dan Pangeran Surya serta mengunjungi Masjid tua Assalafiyah yang lokasinya berada di RW 03 Jatinegara Kaum merupakan kegiatan wisata sekaligus melakukan perjalanan spiritual keagamaan.

RW 03 Jatinegara kaum disamping dihuni oleh anak cucu keturunan Pangeran Jayakarta yang mempunyai budaya sendiri dan berbeda dengan budaya masyarakat  ibukota lainnya, seperti bahasa ,adat istiadat dan seni . Perbedaan budaya ini merupakan bagian dari daya tarik tersendiri bagi wisatawan .

RW 03 dan KTH rumah Kaum Jayakarta sebagai tempat  masyarakat berkegiatan di bidang lingkungan hidup melalui Proklim bisa dijadikan tempat pendidikan dan pelatihan dalam bidang lingkungan hidup.

RW 03 dan remaja Karang Taruna sudah membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan sudah tercatat dan dinyatakan menjadi Desa Wisata /Kampung Wisata oleh Dinas Pariwisata. Tercatat nya RW 03 Jatinegara Kaum sebagai Desa Wisata, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program Eco Spiritual Tourism.

Bagi masyarakat yang melakukan perjalanan wisata keagamaan ziarah ke Kampung Tua RW 03 Jatinegara Kaum diharapkan juga dapat ikut serta dalam kegiatan Proklim. Begitu juga sebaliknya bagi masyarakat yang berkeinginan belajar tentang lingkungan hidup melalui Proklim dapat diikut sertakan dalam kunjungan wisata ziarah.

Yang melakukan perjalanan wisata ziarah ke makam pahlawan pendiri Jakarta Pangeran Jayakarta dan  mengunjungi Green Mosque Assyalafiyah serta berkesempatan belajar lingkungan melalui program kampung iklim di RW 03 bukan saja masyarakat umum, tetapi diharapkan pada sasaran anak muda dan remaja seperti siswa SD/MI SMP/Mts dan SMA/MA/K hingga mahasiswa perguruan tinggi.

8. Hambatan dan Kendala Program.

Kurang nya pengetahuan masyarakat terhadap program kampung iklim dengan tujuan pengurangan gas emisi carbon merupakan hambatan yang paling utama harus diselesaikan. Maka perlu pengenalan pengetahuan sejak awal tentang apa dan bagaimana program kampung iklim ( Proklim).

Lemah nya Sosialisasi program Eco Spiritual Tourism kepada masyarakat merupakan bagian yang terasa sebagai hambatan yang dihadapi. Maka perlu sosialisasi secara masif program Eco Spiritual Tourism baik bagi masyarakat RW 03 maupun masyarakat luas. Medsos merupakan Alat bantu yang murah meriah dalam sosialisasi program.

Sedangkan kendala utama kegiatan di masyarakat tingkat RW 03 selain sumberdaya, manajemen juga sumber dana.

9. Kesimpulan

Sebagai sarana wisata dan pembelajaran berbasis lingkungan hidup serta meningkatkan nilai spiritual maka program Eco Spiritual Tourism di RW 03 patut diapresiasi pelaksanaan nya. Program semacam ini belum banyak dilakukan di tempat lain, dimana 3 kegiatan ( Eco Spiritual Tourism) terintegrasi menjadi satu, dengan salah satu tujuan nya adalah mengurangi gas emisi carbon.

Ada beberapa alasan mengapa RW 03  melakukan program Eco Spiritual Tourism?

a. Terdapat beberapa situs peninggalan para pejuang pendiri kota Jakarta diantaranya Pangeran Jayakarta, Pangeran Syageri dan Pangeran Surya.

b. Terdapat masjid tua Masjid Jami Assyalafiyah yang sudah menuju gerakan Masjid Hijau

c. Terdapat program kampung iklim ( Proklim) dengan kategori Utama/Nasional dan tahun 2025. menuju Kategori Lestari dimana program ini merupakan gerakan swadaya masyarakat dalam rangka mengurangi gas emisi carbon.

d. Tercatat nya RW 03 Jatinegara Kaum di Dinas Pariwisata DKI sebagai Desa Wisata/ Kampung Wisata, serta Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis)

e. Tersedia nya kuliner untuk konsumsi wisatawan sekaligus oleh oleh. Kuliner khas Jakarta diproduksi sendiri oleh ibu ibu penggiat UMKM KTH rumah kaum Jayakarta.

f. RW 03 merupakan kampung tua yang mempunyai budaya tersendiri dibandingkan dengan masyarakat Jakarta lain sebagai daya tarik tersendiri untuk wisata budaya.

10. Penutup

Keberhasilan program Eco Spiritual Tourism di RW 03 Jatinegara Kaum bukan hanya ditentukan oleh masyarakat RW 03, tetapi perlu dukungan dari berbagai pihak.

Dukungan kebijakan dari berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah dan instansi lainnya. Dukungan finansial dari berbagai sumber diantaranya perusahaan swasta melalui dana CSR dan dukungan konsep dan perencanaan dari dunia akademis seperti perguruan tinggi melalui lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Lembaga swadaya masyarakat yang tertarik bidang keagamaan, lingkungan hidup dan wisata perlu diminta dukungan dan peran sertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun