Mohon tunggu...
Didi Sardianto
Didi Sardianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketaqwaan untuk Sang Khaliq

4 November 2017   06:12 Diperbarui: 4 November 2017   06:48 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berangkat dari alur pemikiran bahwa kita diberikan warisan budaya yang luhur pantas untuk digali dan diabadikan agar generasi penerus utamanya sang pendidik dapat mengatasi berita -- berita yang miring. Yang harus dilakukan pertama kali adalah mengenal terlebih dahulu berita yang diterima agar dapat menentukan tindakan yang dapat dilakukan untuk selanjutnya. Hal -- hal yang biasanya hanya disampaikan sepotong -- potong atau bahkan dari mulut ke mulut, akan kami rangkum menjadi satu berita baik agar mudah dicerna apabila sewaktu -- waktu di butuhkan.

Atas dasar pengalaman kami sehari -- hari saya terima banyak sekali dari mereka yang kebingunggan mencari fakta yang sebenarnya. Tatkala menghadapi kejadian yang tentu akan dilalui salah satunya dalam kehidupan sang pendidik. Padahal mereka telah memberikan nuansa pencerahan dan selalu obyektif dalam menghadapi suatu masalah sesuai kondisi yang ada. Sebab kita juga sadar bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Semuanya selalu berubah sesuai dengan kondisi zamannya, Namun semuanya tidak berarti bahwa nilai budaya bangsa terhadap berita harus dihilangkan. Yang kami paparkan ini hanya sebagian kecil saja. Semoga berguna bagi yang memahami berita Anti Hoax tersebut. Tetapi juga berguna dalam rangka merespon Anti Hoax Sang Pendidik dengan indentitas bangsa Indonesia. Sepercik nyala api, semoga berguna di kegelapan malam.

Sesungguhnya yang mulia diantara kita disisi Allah SWT adalah yang paling bertaqwa yaitu sang pendidik (Q.S AL. Hujurat 49:13). Sedemikian rupa dari tubuh itu lebih penting dari roh, maka roh tak akan naik ke langit dan tubuh tidak akan dikubur ditanah. Allah selalu membuka pintu taubatnya, agar setiap orang tetap optimis. Sebagai tolak ukurnya adalahnya ketaqwaan dan kebenaran sang pendidik bukan suatu kekuatan, karena itu wahai sahabat -- sahabatku perbanyaklah di sela -- sela harimu untuk istiqfar. 

Semoga Allah SWT menghidupkan harimu sebagai sang pendidik. Semua bentuk pembiasaan ini dengan berbagai bentuk hukuman yang Allah kepadamu, sedangkan engkau yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, tidak ada kepercayaan, berdusta dan melakukan tindakan yang haram?. Sadarlah engkau telah berlalu beberapa malam yang panjang sedangkan engkau tidak melakukan qiyamullail di hadapan Allah walaupun terkadang engkau nongkrong dan begadang. Bahwa telah berlalu atasmu musim -- musim kebaikan seperti bulan Ramadhan, Enam (6) hari pertamabulan Dzulhijah, sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, engkau belum diberikan petunjuk kebaikan, taufiq untuk memanfaatkannya sebagai narasi Anti Hoax Sang Pendidik semestinya.

Seorang murid mengadu kepada gurunya :" Pak guru, betapa banyak dosa kita kepada Allah seperti tidak menunaikan ibadah semesetinya tapi saya tidak melihat Allah menghukum kita ?", kemudian sang guru menjawab :" Betapa sering Allah menghukum kita tetapi engkau tidak merasakannya. Sesungguhnya hukuman Allah terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku adalah sedikitnya taufiq (kemudahan) untuk melakukan amal baik. Sadar tidak sadar seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari kekerasan dan kematian hatinya. Sebagai contoh : sadarlah engkau bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepada-Nya, merendahkan diri kepada-Nya, menyungkurkan diri dihadapa-Nya?. 

Sadarlah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam sholat fardu-Nya? Sadarlah engkau, bahwa di beberapa harimu telah berlalu dari hidupmu tanpa membaca Al- qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah : " Sekiranya kami turunkan Al -- qur'an kegunung niscaya engkau melihatnya tunduk, tidak karena takut kepada Allah. Akan tetapi engkau tidak tersentuh dengan ayat -- ayat al- qur'an seakan engkau tidak mendengarkannya. Semoga Allah SWT memberi rahmat, kesehatan, rizki dan barokah-Nya kepada kita semua. Amin....Amin... ya robalalamin

Materi ketaqwaan untuk sang khaliq anti hoax sang pendidik ini secara singkat dibuat sebgai rujukan, semangat anti hoax dalam merespon  dan memahami berita -- berita yang kuarang fenomenal serta sebagai wadah menyalurkan inspiratif -- inspiratif, pengabdian dan wadah perjuangan anti hoax dalam turut sertanya membangun masyarakat, bangsa dan negara yang bekeadilan, semoga Allah memberikan manfaat dan barokah. AMIIN............           

Kata kunci : Tolak ukuranya anti hoax sang pendidik adalah ketaqwaan bukan kekuatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun