Kini tiada lagi matahari dan bulan dikehidupanku..
Hanya langit yg mendatar,dipenuhi gelombang awan yg bergelung mendung,mengandung murka,membendung suka,menyisakan air mata..
Matahari telah redup,bulan pun telah lama surup,hanya kenangan lapuk yg terpendam didalam lubang benak paling dalam..
sesekali aku ingin membakar kenangan itu,agar menjadi api bagi matahari,dan sinarnya ku hempaskan pada bulan tetapi kenyataan adalah lidah Tuhan yg tak mampu ku belokan!
Matahari,bulan,selamat jalan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI