Mohon tunggu...
Didi Prianto
Didi Prianto Mohon Tunggu... -

Akhir-akhir ini mencoba mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Iblis Si Pencuri

16 Februari 2010   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku (Yesus) datang supaya mereka (domba-domba) mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yoh 10:10)

Iblis adalah si pencuri. Dia mencuri hal-hal yang baik dan berguna dari manusia. Dia tidak memerlukan apa yang dicurinya. Dia hanya ingin agar manusia tidak memiliki hal-hal tersebut. Dan setelah dia berhasil mencuri, dia akan membunuh dan membinasakan.

a. Apa yang dia curi? Iblis mencuri Firman Tuhan, janji-janji Tuhan (Luk 8:12 ... kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka .....) Ketika firman telah dicuri, maka damai, suka cita, kasih, berkat, dll. juga ikut dicuri. Ketika seseorang tidak memiliki firman di dalah hatinya, maka dia tidak memiliki apapun karena 'Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman Tuhan' (Mat 4:4)

b. Kapan dia mencuri? Iblis mencuri pada saat manusia lengah atau tidak berjaga (Mat 24:43 Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar). Manusia harus selalu waspada, berjaga-jaga agar Iblis tidak mempunyai kesempatan untuk mencuri firman dari dalam hatinya.

c. Kerugian yang ditimbulkan:Jika firman itu telah dicuri dari hati seseorang, maka orang itu akan lupa janji Tuhan (Mzm 119:16 .... firmanMu tidak akan kulupakan). Bahkan orang itu bisa tidak percaya janji Tuhan (Luk 8:12  .... supaya jangan mereka percaya dan diselamatkan)

d. Rebut kembali yang telah dicuri. (Ams 6:30-31 ........ apabila dia mencuri .... Dan kalau tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, ......). Tangkaplah si pencuri dan rebut kembali semua yang telah dicurinya dan mengembalikan tujuh kali lipat. Jika sukacita, damai, kasih dalam hatimu telah dicuri Iblis, rebut kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun