Mohon tunggu...
didin razani
didin razani Mohon Tunggu... -

seorang yang ingin menambah teman, network, dan semoga bermanfaat untuk orang lain minimal untuk diri sendiri dan orang terdekat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pagi di Ktanggoengan

24 Agustus 2012   03:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap idul fitri saya dan keluarga mudik ke tempat istri di Ketanggungan, saya tidak punya kampung karena saya tinggal lahir dan besar di perbatasan antara Jakarta dan Bekasi, tepatnya di Jatikramat yang sewaktu saya kecil masih kampung banget. Setelah beberapa hari di Ketanggoengan baru tadi pagi sempet jalan pagi di sekitaran rumah mertua di Jl.Ahmad Yani. Rute jalan pagi kali ini adalah sawah kering yang jadi kebun tebu serta tanah kosong yang sudah dibabat kebun tebunya. Ketanggoengan kota kecamatan yang masuk wilayah kab. Brebes adalah kota tanggung, kenapa karena mau ke Jogja atau Purwokerto dan kota-kota lainnya di Jawatengah arah selatan pasti lewat sini serta kalo sudah sampai Ketanggungan sudah pasti separuh jalan mereka lewati. Jalan yang melintasi Ketanggungan mempunyai posisi yang strategis karena merupakan jalan utama menuju akses ruas pantura / Pejagan dari arah Cirebon dan akses pintu tol Kanci - Pejagan terutama untuk kendaraan yang akan melintas dari Jakarta menuju jalur selatan ke arah Purwokerto atau Yogyakarta. Terdapat pula terminal dalam kota serta stasiun Kereta Api yang dikenal sebagai stasiun Ketanggungan Timur yang merupakan jalur KA Cirebon - Purwokerto. Kalo mau lengkap tentang Ketanggoengan ada di sini . Kuliner di sini di dominasi sama sate, yang terkenal sate kambing H.Jahid di pertigaan arah Ketanggaungan Slawi Purwokerto, Sate yang di bakar mateng lengkap dengan sambel kecap yang puedessnya pol enak banget ditambah dengan teh gula batu wasgitel maknyuss lah jadinya. Kebetulan rumah metua deket pasar Dermoleng, jadinya kalo pagi ramee plus jalan alternatif depan rumah jadi deh setiap lebaran brisik sama kendaraan serta abu bila musim panas seperti ini. Pagi tadi kebetulan saya jalan pagi keliling sekitar sawah kering disertai angin dingin nan segar terhirup karena belum ramai kendaraan. Hampir 60' menit saya jalan pagi dan sempat bercengkrama dengan pak tua yang akan cari rumput untuk 40 ekor kambingnya. Subhanallah indahnya...

13457766691195200575
13457766691195200575
13457768561459910646
13457768561459910646

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun