Metode PJBL dalam BK Meningkatkan Level Pemahaman dari Peserta Didik

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia di dunia ini, tidak terkecuali dengan peserta didik. Pendidikan merupakan kebutuhan wajib peserta didik dengan minimal  wajib belajar selama 12 tahun. Dengan pendidikan peserta didik akan mengalami banyak perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan aspek perkembangan kebutuhan peserta didik.

Perubahan dan perbaikan dapat melibatkan  beberapa pihak mulai dari pelaksana pendidikan dalam arti guru, kurikulum pendidikan, mutu pendidikan, sarana prasarana pendidikan, mutu pendidikan termasuk dari metode dan strategi yang digunakan dalam kegiatan layanan serta sarana prasana yang dapat mendukung kegiatan layanan.

Dalam mutu pendidikan termasuk di dalamnya metode dan strategi yang digunakan dalam kegiatan layanan, dengan sehubungan tersebut maka sebagai Guru Bimbingan Konseling dituntut untuk menggunakan metode dan strategi layanan yang lebih inovatif. 

Dengan penggunaan metode layanan yang lebih inovatif maka sebagai Guru Bimbingan Konseling mulai mengaplikasikan penerapan metode dengan menggunakan Project Based Learning (PJBL).  Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Metode Project Based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan menintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan beraktifitas secara nyata. 

Metode Project Based Learning (PJBL) memiliki keunggulan dan kebermanfaatan bagi peserta didik, karena dengan penggunaan metode tersebut layanan akan lebih menekankan bahwa layanan harus berpusat pada peserta didik sehingga layanan akan  menciptakan kondisi layanan yang lebih menyenangkan, lebih bermakna, membangun critical thingking, meningkatkan keingintahuan yang tinggi, menuntut agar ada ketercapaian dari hasil  project dan membangun kolabortif antar peserta didik.

Adapun sintak yang harus dilakukan Guru Bimbingan Konseling dalam penggunaan metode Project Based Learning (PJBL) :

1. Yang pertama mulai dari sebuah pertayaan

2. Kedua merencanakan project yang akan dibuat

3. Menyusun jadwal aktivitas saat penerapan metode Project Based Learning (PJBL) 

4. Mengawasi proses dalam pengerjaan project Based Learning (PJBL) 

5. Memberikan penilaian terhadap project yang sudah dikembalikan