Pada sesi kampanye dan debat kandidat setiap calon ketua umum DPP Partai Gokar yang dibagi ke dalam tiga Zona: Zona I Sumatera, Zona II Surabaya, Zona III Bali. Pada Jum’at (13/5/2016) merupakan putaran terakhir dari proses kampanye dan debat yang berlangsung meriah di Nusa Dua Bali Convention Center.
Pada sesi kampanye dan debat terakhir Zona III di Bali tersebut, calon ketua umum nomor urut 1 Ade Komaruddin, menyampaikan visi dan misi, gagasan dan konsep pembangunan Partai Golkar dan juga Indonesia. Sama dengan pada kesempatan yang lain, pria yang akrab di sapa Akom ini, dalam membicaraka soal strategi pembangunan dan pengembangan sumber daya selalu menitik betarkan pada bagaimana pemanfaatan UMKM secara efektif.
Bagi Akom, UMKM merupakan jalan dalam membangun kemandirian masyarakat, meningkatkan keterampilan dan potensi masyarakat tersebut merupakan sebuah upaya membangun bangsa Indonesia yang sifatnya sangat prakis yang langsung mengena pada substansi dasar persoalan masyarakat. Untuk itu, tentu dibutuhkan perhatian dan kebijakan pemerintah yang konsen tehadap penyelesaian segala persoalan pada dimensi tersebut. Jika tidak ada perhatian pemerintah, jika pemerintah tidak memiliki inisiatif dalam mengembangkan potensi UMKM dan tidak bersifat aspiratif terhadap masyarakat bawah, maka mustahil Indonesia dapat dibangun.
Selain itu, Ketua DPR RI ini, yang juga kader terbaik Partai Golkar, dalam menjawab pertanyaan dari salah satu panelis debat kandidat tersebut yaiu Ichsanuddin Noerchy yaitu bagaimana konsep dasar untuk menyelesaikan masalah klasik UMKM, “dalam meningkatkan produktifitas UMKM yang baik tentu dibutuhkan SDM yang bak, SDM dibangun dengan peningkatan pendidikan wajb belajar 12 tahun. Pendidikan juga harus disesuaikan dengan potensi lokal” terang Akom di hadapan para tokoh Golkar yang datang menyaksikan debat.
Bagi Akom pendidikan kejuruan saat ini begitu sangat penting, karena dengan hal itu dapat kita kelola potensi-potensi lokal oleh putra-putri terbaik yang lahir dari daerah tersebut. Dengan itu, dalam membangun Indonesia, kita harus melakukan pemetaan potensi-potensi tiap-tiap daerah di Indonesia. Menurutnya potensi Indonesia ini terbagi ke dalam dua kategori yaitu: pertanian dan industry.
Dari dua bentuk potensi atau corak pembangunan Indonesia tersebut, pemerintah haruslah mampu melihat dan melakukan pemeteaan secara konperehensif agar dalam perencanaan pembangunan sebuah daerah tidak disorientasi, tidak bertentangan dengan kenyataan alam yang dirasakan oleh suatu masyarakat.
Hal-hal ini sangat diperlukan, sehingga perancanaan pembangunan tepat sasaran dan sesuai roh masyarakat setempat. Jangan membangun industry tektil di tengah sawah-ladang masyarakat petani, tapi bangunlah sebuah pabrik bagaimana mengelola hasil-hasil pertanian tersebut dengan baik. terlepas dari, apakah hasilnya untuk pasar atau untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H