Mohon tunggu...
Dinda Kirana
Dinda Kirana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akom Selalu Berguru Pada Para Seniornya

15 April 2016   16:33 Diperbarui: 15 April 2016   16:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ade Komaruddin"][/caption]Sejak kecil Akoma tau Ade Komaruddin merupakan orang yang sangat pekerja keras, beda dengan teman-temannya yang lain sebayanya yang cenderung menghabiskan waktu untuk bermain, tetapi Akom gunakannya untuk membatu orang tuannya dan kakak-kakaknya baik di rumah maupun di sawah. Sehabis melakukan semua pekerjaan tersebut, bukannya pergi bermain, tetapi Akom pergi berguru untuk belajar ngaji dan lain-lain kepada orang yang dianggap berilmu di kampungnya.

Hingga dewasa, dan masuk perguruan tinggi, sifat kerja keras dan hasrat untuk belajar selalu tetap tetanam dengan baik, menjadi prinsip perjuangan bagi Akom muda. Di perguruan tinggi Akom di juluki kutubuku atau Akom Politik karena dimanapun dia berada selalu yang dia lakukan adalah membaca buku, dan kepada siapapun dia berbicara selalu mendiskusikan tentang politik, kebangsaan dan keilmuan, dia selalu mengajak kawan-kawannya untuk berdiskusi dan berdialegtika.

Hal itu karena ketidakpuasannya dalam membaca buku, atau besarnya semnagatnnya untuk terus belajar dan belajar. Selain itu, AKom juga selalu datang meminta bimbingan kepada para senior-seniornya baik di kampus maupun di keorganisasian untuk belajar dan mendengarkan penjelasan mereka tentang sebuh topik yang mungkin saja dia tidak menngerti.

Akom sangat menghormati senior-seniornya di keorganisasian atau di perkualiahan, bahkan sejak semasa sekolahpun demikian hal. Di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akom merupakan seorang aktivis yang komunikatif dan berani. Berani mendikusikan banyak hal tentang bangsa dan pemerintahan walaupun saat itu suara dan gerakana mahasiswa selalu di bungkam dan di awasi gerakannya. Acara-acara diskusi dan kajian di larang keras, tidak hanya di luar tetapi juga di dalam kampus sendiri, mahasiswa begitu dibatasi ekspresi intelektualnya, namun Akom tetapi berani berbicara dan melakukan kritikan terhadap Orde Baru.

Dalam organisasi Akom ditempat untuk terus belajar dan menguatkan barisan gerakan, gerakannya yang santun dan pembawaannya yang tenang membuat teman-temannya menyenangi dan menyukai Akom. Dia merupakan orang yang cukup banyak teman, Akom juga tidka memilih siapa yang harus  berteman dnegannya, dia bersahabat dengan semua kalangan dan lapisan masyarakat.

Walau demikian, Akom tetap tidak bersikap sombong. Teman-temannya selalu memuji bahwa dia merupakan orang yang cerdas dan kritis, tidak membuatnya selalu terus belajar baik dengan membaca buku juga dengan merguru pada para seniornya.

Ketika masuk di pemerintahan pun, sikap demikian tetap begitu kental dan memberikan karakter tersendiri bagi Akom. Dia selalu sowan, berguru dan menghormati senior-senior yang telah memberikan banyak jasa dan bimbingan terhadap kariri dan perjuangan yang dia tempuh dalam hidupnya. Itu lah yang dia tunjukkan pada Presiden ke – 3 Indonesia BJ. Habibie di kediaman pribadinya.

Pada suatu kesempataan yang istimewa, yaitu ketika Akom melakukan pembacaan Ikrar Politiknya di Alun-Alun Kraton Yogyakarta 13 Maret 2016 lalu, saat di hadapan ribuan kader-kader DPD I dan II Partai Golkar seluruh Indonesia hadir dalam pembacaan itu dia khusus mengawali pedatonya dengan terlebih dahulu mengucaokan terimakasih yang besar pada pada pendulu Partai Golkar yang telah memberikan kesempatan terhadapnya dan mendorongnya untuk menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar.

“Kepada para senior partai Golkar, saya mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bimbingannya sehingga saya bisa berdiri dipanggung yang istimewa ini. Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Ketua Umum Partai Golkar Bapak Aburizal Bakrie yang berbesar hati membuat keputusan yang bijaksana untuk mengadakan Munas Luar Biasa Partai Golkar. Kita harus banyak belajar dari mereka, dari mantan Ketua Umum Golkar Bapak Muhammad Jusuf Kalla yang telah banyak melakukan perubahan dan penguatan terhadap Partai Golkar, Beguru pada Bapak Akbar Tanjung yang telah melakukan reformasi terhadap partai ini, karena berkat merekalah sehingga Golkar bisa melewati masa-masa yang begitu suram”.

Apa yang di sampaikan oleh Akom di atas merupakan sebuah cerminan sifat dan sikap tawadhu  nya sebagai seorang Ketua DPR RI dan sebagai orangyang tetap terus mau belajar banyak hal kepada orang-orang yang telah banyak pengalaman dan pelajaran dalam melawati dinamika-dinima politik bangsa Indonesia.

Seesungguhnya orang seperti inilah yang harus menjadi pemimpin bangsa, harus menjadi ketua umum Partai Golkar, merubah dan melakukan perbaikan terhadap partai yang sedangmengalami suatu persoalan yang pelik ini. Semoga Tuhan membimbing Bapak Ade Komaruddin dan membing kita semua. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun