"kayaknya ini bukan duniaku".
Pernyataan ini lah yang selalu muncul dalam pemikirianku saat ini. Pemikiran yang muncul dan teronggok di dalam batok kepalaku yang entah darimana datangnya. Ia kerap menggangguku terutama saat akan menekan kontrak kerja dengan sebuah perusahaan. Aku tak tahu apakah ini hanya semacam ketakutan yang berlebihan, cara berpaling dari kenyataan atau kah perasaan pesimistis yang timbul atas nama tak sehati. Apakah hal ini datang dari hati nurani atau kah bisikan setan yang tak kenal kompromi. Hanya Tuhan yang tahu.
Galau, bingung dan bimbang. Itulah sedereret perasaan yang sedang aku alami. Akibatnya, kontrak kerja yang sudah direncakan hari ini pun, urung aku lakukan. Padahal, semua tahapan proses seleksi telah aku jalani. Kini, tinggal tandatangan. Selesai. Diterima. Langsung kerja. Titik. Tapi, kenapa aku masih saja berkutat dengan pernyataan itu.
Ah,,,,, Nun, diluar sana, berapa banyak orang yang ingin bekerja. Ribuan jumlahnya. Mulai dari lulusan sekolah dasar sampai lulusan perguruan tinggi. Berjibaku, bersusah payah hanya untuk lulus seleksi tahap pertama. Tapi, aku yang sudah berhasil melewati delapan tahapan dan kini tinggal tandatangan, hanya tinggal menggoreskan tinta ke dalam selembar kertas, yang jelas-jelas sudah pasti diterima, malah sibuk dengan pernyataan, "apakah ini duniaku atau tidak".
Ah,,, Dasar manusia !
Aku tidak mau salah langkah. Maju atau mundur.
Apakah slogan penyemangatku dulu masih berlaku : It,s easy if you try !!!! Hanya aku yang tahu.
Didin Sahidin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H