Mohon tunggu...
Didin Sahidin
Didin Sahidin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ayo memaknai hidup menjadi lebih hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Anggota) DPR Juga Manusia...

10 April 2011   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang membantah jika di dunia ini tak ada orang yang sempurna. Tak ada orang yang superhero layaknya superman atau spiderman. Yang ada hanyalah imajinasi atau khayalan yang kemudian dibuat nyata. Maka muncullah superman dan spiderman.

Rasul atau Nabi pun tetap bukan manusia sempurna. Kenapa ? karena tetap mereka adalah manusia seperti kita. Para Nabi tetap melakukan tidur, makan, dan beraktivitas seperti manusia pada umumnya. Bedanya, mereka dibimbing oleh wahyu sedangkan kita tak sedikit pun dibimbimbing oleh wakyu kecuali “sedikit”. Dimbimbing dalam pengertian, jika Nabi atau Rasul langsung dibimbing oleh Tuhan sedangkan manusia seperti kita dimbing oleh nilai-nilai suci, “moralitas” yang besarnya kadang-kadang fluktuatif.

Anggota DPR ? tetap mereka juga manusia. Bukan superman atau spiderman. Berjuang demi keadilan dan kesejahteraan rakyat tak mungkin layaknya superhero. Superhero dalam pengertian berjuang secara konsisten, jalan terus, lurus dan tanpa “belokan”. Mereka juga manusia biasa yang kadang kala fluktuatif. Kadang mereka berjuang dengan lantang seperti yang kita lihat di televisi-televisi. Tapi kadang pula mereka seperti manusia pada umumnya. Tidur, amoral, dan kadang melawan hukum.

Sifat alamiah seperti ini wajar. Wajar dalam pengertian sifat-sifat manusia yang tentu kadang datang dan kadang pulang. Tak pernah selamanya konsisten. Semuannya tak mungkin kecuali mereka sudah dibungkus kain kafan. Manusia hidup pasti tak kan lepas dengan yang namanya kepentingan. Apa pun itu.

Namun yang perlu dicatat. Jikalau mereka (angggota DPR) bukan manusia super maka tetap mereka adalah wakil atau orang-orang terpilih dari mayoritas masyarakat pada umumnya. Terpilih baik dengan jalan umum maupun jalan tikus. Terpilih baik dengan jalur “roda empat” (jalur pada umumnya) atau pun “roda dua” (bisa menyalip sini-sana). Apa pun itu. Pokonya mereka adalah orang biasa tapi karena terpilih mereka meningkat satu tangga. Karena itu jika mereka tidak bisa menjadi contoh atau teladan bagi orang biasa (masyarakat) maka sama saja mereka manusia biasa. Jika mereka tidur justru di ruang rapat berarti mereka manusia biasa. Jika mereka amoral di depan rakyat (pula) mereka tetap manusia biasa. Jika mereka melawan hukum (korupsi, dll) tetap mereka juga adalah manusia biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun