Kupandang wajah anak-anakku. Baru lahir, 2 jam lalu. Sehat. Menggemaska2n juga.
Senang rasanya punya penerus.
Saat aku menikmati rasa bahagia itu bersama ibunya, tiba-tiba pandanganku tertuju padanya.
Anakku yang satu itu.
Kali ini aku tak nyaman. Matanya, mengingatkanku pada sesuatu.
Sesuatu yang tak kusuka. Aku tak ingat.
Esoknya aku datang lagi. Anak-anakku tak ada.
Ibunya juga. Aku yakin mereka tak jauh.
Angin mengabarkan padaku.
Kemana mereka? Aku khawatir.
Kembali kelebatan mata itu datang. Semakin kuat bayangan berseliweran.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!