Mohon tunggu...
didin hartojo
didin hartojo Mohon Tunggu... -

part-time scratcher, full-time dreamer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Suamiku itu

12 Juli 2011   06:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13104521521294241156

[caption id="attachment_122202" align="aligncenter" width="364" caption="pak suami, bu istri"][/caption]

Suamiku itu,

 

 

dia…

Setelah malam-malam penuh peluh,

Tuhan menjawabnya…

Hanya Sang Rabb yang membuat

Dua purnama sebuah ajaib.

Sejenak sempat tercekat,

Lalu sedih pun raib.

 

Suamiku itu,

Jawaban pula dari doa khusyuk,

Penuh ikhlas dari indukku.

Bukan sempurna tentu,

Hanya terbaik termasuk,

Seperti putih yang menelan abu.

 

Suamiku itu,

Kokoh besar,

Dengan perut seperti hamil.

Bagiku,

Seksi benar,

Tersudut risauku pun terkucil.

 

Suamiku itu,

Tak pintar berujar.

Seringku merajuk sendu,

Kusadar hanya tindaknya terpapar.

Telur dadarnya di pagi hari,

Merayu senduku jadi seri.

 

Suamiku itu,

Kamu.

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun