Mohon tunggu...
didin hartojo
didin hartojo Mohon Tunggu... -

part-time scratcher, full-time dreamer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sejujurnya, Aku Hanyalah Seorang yang Pemalas yang Iri Hati

27 Januari 2011   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296097890447844408

[caption id="attachment_87500" align="alignright" width="300" caption="pose asoy saat oret-oret "][/caption] Seorang teman, cantik berhati emas, ibu dan istri tanpa cela berkata jelas, "Kupinta Google tentangmu, sudah kubaca tuntas semua temuan itu." Kemudian ujarnya lagi, "Aku jadi pertama yang beli jika nanti buku pertamamu terbit!" "Ga salah ni?," aku lantas menjerit Teman, perlu kau tahu sapaan pagimu hari itu, membuatku melayang berapa senti karena kau tahu aku bukan Dewi Lestari. Hanya memang hatimu yang emas murni membuat kami, temanmu, mengembang dengan jeli. Sekali lagi kau bertanya, "Bagaimana bisa kau menulis begitu rupa?" Aku tertegun, lantas melamun. Kujawab saja, "Kuawali dengan iri, bagaimana orang bisa merangkai kata bersari, seperti yang kau tanyakan sekarang." Jelasku sambil mengenang. Kurenungkan lagi pertanyaanmu itu, kutemukan jawaban baru. "Karena aku seorang pemalas, bahkan mungkin kelas atas. Saat nanti aku bersuami dan anak, pikirku, aku takkan berbuat banyak. Menunggu suamiku datang dan menggenggam anakku dalam dekap larut dalam bahagia dan lelap, tak mau lagi memeras keringat untuk diikat, di lain tempat, dan kau tahu benar itu. Kecuali satu. Bahwa aku tetap akan beraksara, tak peduli dimana. Menuangkan gelisah geliat hati kapan saja. Sepanjang pinta Tuhan untuk "Iqra!" tak surut, aksara tetap akan mengurut runtut. Teman, sekali lagi pencapaian ini baru setapak. Belum juga menuju kepak. Jika kau berminat, ambil kertas dan pensil cepat. Dan gerakkan, menari dengan jari, sekarang ini. Itu saja, ya, itu saja!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun