Mohon tunggu...
sholikhulhadi SandangSarwono
sholikhulhadi SandangSarwono Mohon Tunggu... Human Resources - Pimpinan LSM _LKPS ARUMPUKATTAYLOR PATI, bergerak di bidang sosial, hukum dan kemasyarakatan , pengawalan kasus ko_insidental
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

capicorn

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tak Pernah Ada Suatu yang Instan

15 Juni 2019   14:42 Diperbarui: 15 Juni 2019   14:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.birdpacker.com 

Semua proses berproses , tidak ada yang instan , begitulah geliat kehidupan , semua dari titik Nol. nggak usah ngeyel.  eaktupun berjalan dengan prosesnya , pandangan itu bukanlah suatu bentuk penggiringan opini tetapi bahwa setiap orang memiliki tanggungjawab untuk menikmati priosesnya dalah iya . kenapa orang ngyel bertahan disini dan nggak mau pindah , karena mereka punya Visi dan pandangan.

Makanya jangan berhenti berproses. seorang bayi yang diprosesoleh proses kelahiran sebagai bidan, dokter atupun perawat yang  merupakan profesi yang amat mulia pun ada prosesnya  sebab ketika mereka berjuang bersama sang ibu dan bayi dalam proses persalinan, pada saat itulah mereka sedang menyelamatkan dua nyawa sekaligus.Ketika terjadi sebuah kelahiran dalam keluarga Hindu Bali, sering kita jumpai sebuah tempat menanam ari-ari yang diatasnya diisi tabunan api dan sanggah cucuk , cicit dan buyut semua berproses.

Dalam lontar tutur rare angon disebutkan sebagai berikut:"Nihan tegesin katatwaning ari-ari ika, pinaka sawa, karananing ari-ari ika kawangsuh den abersih, mabungkus antuk kasa madaging anget-anget, mawadah klapa, klapa ika mawak padma, raris mapendem, ring luhuring amendem madaging kembang wangi, ring sandingnya madaging baleman mwang sundar, sanggah".  lmanya proses tembuni ari-ari ..Adapun lama dari waktu pembuatan baleman tersebut adalah 1 bulan 7 hari (42 hari), apabila tidak demikian, tidak akan terbakar habis mayat itu". Dibalik semua rasa lelah dan sakitnya, dia penuhi hatinya dengan penuh rasa syukur dan suka cita, krn dia tau insyaallah akan hadir makhluk mungil yg selalu dia cintai sepenuh hati dari sebelum hadirnya.

Dia begitu antusias menyiapkan tempat untuk bayinya, keperluan bayinya, berusaha melakukan yg terbaik sbg seorang ibu

Dari pemaparan di atas jelas dikatakan adalah proses penanaman ari-ari dan disertai tabunan api diatasnya adalah proses ngeseng (pembakaran/kremasi) pada ari-ari, yang tidak ubahnya sebagai pembakaran mayat.

Lama waktu prosesnya adalah 42 hari, atau sampai akambuhan (prosesi bayi 42 hari). Dan biasanya pada prosesi bayi akambuhan diawali dengan caru, yang memiliki fungsi pembersihan segala hal negatif atas proses ngeseng ari-ari. bagi yang Masih tahap belajar. Butuh proses ( inidia )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun