Mohon tunggu...
didik samen
didik samen Mohon Tunggu... Jurnalis - aquarius

aquarius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalau Saja

13 Februari 2020   14:10 Diperbarui: 13 Februari 2020   14:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berlokasi ditempat gelap remang remang disekitara pasar orang dan  pasar malam  di sekitaran SMP suromandi beluthak,  dua hal kebenaran dan kesalaahan stateen semua dianggap pembenaran sendiri , berkepribadian ganda . mutumanikan  sebelum kabur dengan oknum anggota dirinya selalu memakai alibi sama yaitu modus rekayasa massif itu : teriak terika minta tolong .. seolah -olah ada yang menyakiti , 2 pura pura menjatuhkan diri lalu memfitnah orang .3 kalau seneng orang tak kaprah dan suka meninggalkan temen lama , mudah lupa jasa kebaikan orang, alias tidak loyal.  selalu mebutan alibi palsu , suami dijadikan mesin ATM untuk kekuasaan dirinya sendiri.  sudah lam aksi seperti i ni dilaksanakan dan direncanakan , maksudnya adalah untuk mendepak rini agar meninggalkan bongkeng , namun tipu daya  suket tekiu tiu nggak bisa  ditoleransi...( bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun