Mohon tunggu...
Didik Yulianto
Didik Yulianto Mohon Tunggu... -

Aku Bodoh Untuk Belajar, Aku Hina Untuk Mulia, Aku Miskin Untuk Kaya.\r\n#Aku Penebar Cinta Sekaligus Keonaran\r\nTwitter @DidikDoanks

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kamu Terlalu Baik Buat Aku...

19 Juni 2013   01:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:47 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita Putus Aja...
Begitulah kira-kira sambungan dari judul diatas.
Ha ha ha alasan paling konyol yang membuat para cowok frustasi tingkat kecamatan bahkan mungkin tingkat dewa.
Ya, sebagian dari kita mungkin pernah mengalami kejadian seperti itu. Persis, iya (itu pernah terjadi pada gue).
Apa yang dipikiran cewek memang kadang sulit dimengerti, jauh diluar jangkauan nalar kita para lelaki.
Sekitar dua tahun yang lalu gw punya pacar, geulis asli Garut, semanis dodol tapi seindah gunung nampak dari kejauhan. Dari pertemuan tak terduga akhirnya kami jadian. Dua bulan pacaran dua kali doi nangis gara-gara gosib, atau lebih tepat dibilang temen doi naksir gw (over convidence). Fine, akhirnya gw bisa jelasin bahwa kita ga ada apa-apa (gw ama temen doi). Hubungan berlanjut seperti biasa tanpa ada masalah dan secara tiba-tiba. "Ka, kita udahan ya?". What's wrong honey? "Kaka terlalu baik buat aku, aku ga pantes buat Kaka".Fine, kita putus. Gw ga tau mau bilang
Apa, gw cuma berdoa mudah-mudahan lu dapat yang lu inginkan. Lelaki bangsat yang bakal nyusahain lu. Nyatanya lu ga suka ama cowok yang baik buat lu *kidding, didramatisir*.
Ga lama gw denger dia udah jadian sama cowo lain. Itulah alasan kenapa "Kamu Terlalu Baik Buat Aku" ternyata ada PIL alias Pria Idaman Lain.
That's true story dalam kehidupan kita sob. Sekarang, Minta Doanya Saja, Abadi Sama Yang Ada. Aamiin.
Salam Damai Anak Muda, Hidup Terlalu Singkat Untuk Dilewati Bersama Para Pendusta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun