Mohon tunggu...
Didiek Cahya
Didiek Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

5 Perkara yang Membuat Kalian Berhati-hati dalam Kehidupan

26 Juni 2024   17:53 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/brown-mallet-on-gray-wooden-surface-9z9fxr_7Z-k

Salah satu hadits-hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam at-tirmidzi yang membicarakan berkenaan dengan salah satu fase, yang akan dilewati oleh masing-masing kita di padang mahsyar kelak, yakni terkait dengan perkara-perkara yang akan dimintai pertanggungjawaban di Yaumul Hisab. Dari hadits tersebut berbunyi 

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya".

Dalam hadits tersebut Rasulullah saw. menegaskan bahwasanya, tidak akan bergeser Kedua telapak kaki kita di padang mahsyar kelak dari sisi Allah swt. sehingga kemudian kita akan ditanya tentang lima perkara. Lima perkara tersebut yang pertama yaitu, tentang nikmat umur ataupun nikmat waktu yang telah Allah karuniakan kepada kita "Untuk apa kita habiskan nikmat umur ataupun nikmat waktu dalam kehidupan kita" berkenaan dengan masalah nikmat umur ini Rasulullah saw. dalam hadits lain yang diriwayatkan pula oleh Imam at-tirmidzi berbunyi sebaik-baik dari diri kita adalah mempunyai umur yang panjang, 

"barangsiapa diantara kita yang mendapatkan nikmat umur yang panjang, kemudian orang tersebut mampu memanfaatkan nikmat umurnya tersebut. dalam rangka beribadah kepada Allah Swt." pun demikian sebaliknya pemirsa sekalian sejahat-jahat atau seburuk-buruknya manusia adalah mempunyai "barangsiapa yang Allah karuniakan kepadanya nikmat umur yang panjang, tapi ia manfaatkan ia gunakan nikmat yang panjang tersebut dalam rangka bermaksiat kepada Allah, durhaka kepada Allah Swt.". Maka mari kita melakukan refleksi diri selama kita hidup dimuka bumi sudah Apa saja yang kita lakukan apa saja yang telah kita manfaatkan dari umur tersebut. 

Perkara yang kedua yang akan Allah tanya kepada masing-masing dari diri kita adalah tentang masa remaja masa muda yang telah Allah karuniakan kepada kita "Untuk apa kita habiskan masa remaja ataupun masa muda tersebut". Para ulama menerangkan mengapa masa muda ataupun masa remaja ini secara spesifik akan ditanya oleh Allah kepada masing-masing dari diri kita? Karena masa muda adalah masa yang istimewa dalam kehidupan kita. Ibarat matahari masa muda itu, adalah ketika matahari sedang di tengah-tengah ufuk di tengah-tengah hari yang sangat panas. Demikian juga masa muda kita ketika kita mampu memanfaatkan, masa muda dengan baik kita mampu menyalurkan bakat dengan baik, dan minat kita dengan baik Insyaallah kita masa depan kita akan baik pula pun demikian sebaliknya.

Perkara yang ketiga yang akan Allah tanya kepada masing-masing dari diri kita, adalah tentang harta tentang kekayaan yang kita miliki terkenal dengan harta ini Rasulullah menerangkan kita akan ditanya dari dua pintu. Pertama darimana kita mendapatkan harta tersebut, dan untuk apa kita belanjakan kita gunakan harta yang kita miliki. Maka mari kita perhatikan kembali kita lihat kembali gaji kita penghasilan kita di setiap bulan, "apakah kita mendapatkan uang dari pekerjaan yang benar-benar diridhoi oleh Allah halal atau sebaliknya", karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya. 

Perkara yang keempat adalah tentang nikmat berupa ilmu ataupun pengetahuan "untuk apa kita gunakan ilmu tersebut" tentu di dalam Islam ya orang yang berilmu kedudukannya lebih tinggi, dibanding dibanding orang-orang yang tidak memiliki ilmu, "dan kenapa kemudian Allah mengangkat derajat orang yang berilmu?". Dikarenakan semestinya orang yang berilmu itu, dengan pengetahuannya menjadi tahu mana yang haq mana yang batil, mana yang benar mana yang salah, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Sehingga dengan ilmu tersebut ia menjadi orang yang lebih baik lagi, dan semakin dekat kepada Allah Swt..

Perkara yang terakhir adalah yakni, tentang jasad tentang anggota badan yang kita miliki, "Untuk apa saja kita gunakan anggota badan tersebut?". Terkait dengan pertanggungjawaban atas anggota badan yang kita miliki ini, senada dengan firman Allah yang terdapat dalam QS. Ya Sin : 65

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." 

Pada hari itu disaat hari perhitungan Allah menutup lisan ataupun mulut masing-masing dari kita kemudian tangan kita berbicara di hadapan Allah, "Ya Allah selama saya hidup, tangan ini sudah saya gunakan untuk melakukan ini, dan ini". Demikian juga dengan kaki kita, kaki kita pun akan bersaksi di depan Allah, "Ya Allah selama saya hidup kaki ini sudah saya gunakan untuk melangkah ke tempat ini, dan ini". Demikian juga dengan anggota badan kita yang lainnya, mulut kita, mata kita, telinga kita, pikiran kita, untuk apa saja kita gunakan selama kita hidup itu dan semuanya ada pertanggungjawabannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun