Ada empat kelompok umat manusia yang membaca Al-Qur'an yang didalam hati itu diumpamakan. Misalnya seorang mukmin yang membaca Al-Qur'an ibaratkan seperti buah-buahan jeruk kita melihat buah jeruk warnanya menarik indah rasanya juga enak, demikian juga baunya harum, bahkan kadang-kadang meskipun orang tidak bisa melihatnya juga bisa merasakan harumnya jeruk tersebut. Itu adalah ciri bagi orang mukmin yang membaca Al-Qur'an.Â
Bagaimana sekarang kalau orang mukmin yang tidak pernah membaca Al-Qur'an, di sini sama dikatakan bahwa orang mukmin yang tidak pernah membaca Al-Qur'an seperti buah kurma ini memang mungkin kurma itu harganya lebih mahal daripada buah jeruk. Akan tetapi ternyata, kalau kita lihat warnanya kurang menarik, baunya tidak ada, namun rasanya enak.Â
Sehingga hal ini perlu diperhatikan kita bukan hanya merasa saja tapi sebagai orang mukmin kita harus melihat disamping rasa juga ada bau dan seterusnya. Karena begitulah yang nanti akan mengarah kepada syiar agama Islam. Bahwa dengan bacaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh seorang mukmin maka itu sudah menyiarkan agama Islam itu sendiri.Â
Bagaimana kelompok atau golongan yang ketiga golongan yang ketiga adalah orang munafik, mungkin banyak yang bertanya "Apa ada orang munafik baca Quran?" oh tentu banyak maka disini dikatakan bahwa orang munafik yang membaca Alquran seperti "Rehana".
Itu semacam kembang atau semacam bunga yang baunya semerbak kemana-mana, kalau kita mau makan "Rehana" maka itu pahit rasanya. Sedangkan yang keempat adalah orang munafik yang tidak pernah membaca Al-Qur'an. ibaratkan seperti "Ham Dollah" adalah buah-buahan yang ada di padang pasir yang rasanya pahit, juga tidak ada baunya sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H