Mohon tunggu...
Didiek Cahya
Didiek Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pandangan Islam dalam Al-Qur'an Terkait Sampah

22 Juni 2024   15:50 Diperbarui: 25 Juni 2024   16:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

QS Al-Anbiya : 107

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

Bagaimana Islam memberikan koridor kepada kita berkaitan dengan interaksi kita, terhadap lingkungan hidup. Karena sesungguhnya dalam ayat disebutkan QS Al-A'raf : 56

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."

Isu lingkungan air-air ini menjadi begitu hangat ya mungkin beberapa tahun terakhir dan ini adalah hal yang wajar karena dikatakan bahwa semakin maju suatu negara atau suatu bangsa, maka itu pula kepedulian terhadap lingkungan hidup akan semakin naik. Karena yang dikejar adalah tidak lagi variabel primer, (kebutuhan pangan) misalnya tapi sudah kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersier misalnya kenyamanan hidup. Itulah yang sedang terjadi tren di Indonesia makin tahun makin ke sini, nampaknya memang isu lingkungan hidup ini akan semakin diperhati kan karena masyarakat semakin peduli akan di mana dia tinggal dan kenyamanan seperti apa yang dia cita-citakan.

Misalnya di Yogyakarta sendiri mungkin ini masalah yang terjadi beberapa tahun terakhir berkaitan dengan. Bagaimana pengelolaan sampah kita tahu kapasitas TPA TPST Piyungan sudah tidak bisa menampung, lagi buangan dari limbah-limbah domestik yang ada di Yogyakarta. Satu lembaga NGO pernah melaporkan satu survei beberapa tahun lalu, bahwa produksi per kapita atau per orang sampah harian adalah 0,45 kg. Jadi masing-masing kita sebetulnya memproduksi kira-kira hampir setengah 1 kg sampah per hari. Kalau dihitung jumlah penduduk Jogja ini hampir 4 juta kira-kira 3.800 maka produksi sampah harian Jogja sebetulnya, adalah 1.700 Ton kapasitas TPST Piyungan saat masih dibuka itu kira-kira bisa menampung 600 sampai 700 ton saja. Sebetulnya apalagi sekarang ditutup, sehingga sekarang sedang berjuang banyak pegiat-pegiat sampah mungkin Pemda. Bagaimana kemudian mengkompensasi penutupan TPST Piyungan ini. Karena kalau ini tidak terselesaikan dengan baik maka akan sangat maklum, kita jumpai di sekitaran jalan-jalan sekitar Jogja akan menjumpai tumpukan plastik-plastik yang dibuang secara liar oleh masyarakat. Ini fakta di sekitar kita kalau kita bicara fakta nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa tumpukan sampah tahunan Indonesia itu mencapai hampir 70 juta ton. Masalah angka daur ulang kita ini masih di bawah 15%, terutama daur ulang plastik itu masih rendah belum terlalu tinggi. Dan ini adalah masalah yang senyatanya memang berasal dari kita, dan ini telah disampaikan di satu QS Ar-Rum : 41

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Ayat ini memberikan indikasi, kalaupun kita tidak nyaman dengan tumpukan sampah di sekitar kita. Kalaupun kita tidak nyaman dengan mungkin selokan atau sungai yang kotor mungkin yang berbau. Misalnya itu tidak jauh tidak bukan sebetulnya adalah bagian dari aktivitas kita sendiri, dan ini memang sudah sampaikan dalam QS Ar-Rum : 41 ini. Sehingga ikhtiar-ikhtiar itu terus dilakukan, terus dilakukan pemerintah tentu juga membuat undang-undang dan seterusnya peraturan pemerintah dan seterusnya untuk berusaha mengantisipasi itu. Apalagi sekali lagi tren satu negara yang maju maka dia akan lebih peduli kepada lingkungan hidup, kita juga pernah populer di dunia beberapa tahun lalu ketika kita nomor dua menjadi negara dengan jumlah limbah plastik di perairan setelah Cina. Sehingga ada penyu atau hewan-hewan laut yang di perutnya ditemukan residu, atau tumpukan plastik. Ini bukan kita ingin mengulik-ulik apa kekurangan kita tapi moga-moga ini membuka kesadaran bagi kita, bahwa persoalan lingkungan hidup itu persoalan yang yang urgen dan Islam memperhatikan itu dengan baik satu

Hadis diriwayatkan oleh Bukhari Rasulullah  Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda yang artinya kurang lebih Janganlah salah seorang dari kalian kencing dalam air yang diam yaitu air yang tidak mengalir kemudian ia mandi di dalamnya.

Kepedulian Islam terhadap lingkungan hidup itu sangat tinggi Islam mengontrol orang perorang individu-individu untuk tidak sembarangan mengganggu baik lingkungannya atau bahkan tetangganya atau masyarakatnya. Parameter kesalehan sosial itu juga menjadi parameter yang penting, dalam sudut pandang islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun