Mohon tunggu...
Didiek Cahya
Didiek Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wasiat dari Allah dalam Al-Qur'an

20 Juni 2024   23:41 Diperbarui: 25 Juni 2024   16:39 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/photos/a-man-sitting-on-the-floor-reading-a-book-3_W0QR83eXQ

Sesungguhnya sebaik-baik wasiat adalah wasiat yang datang dari Allah Swt. dan juga Rasulullah saw. dan di antara wasiat yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an adalah wasiat agar kita senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah Swt. Allah berfirman dalam QS. Asy-Syura : 13شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِىْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗكَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗاَللّٰهُ يَجْتَبِىْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِىْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ
"Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)."

Rasulullah saw. bersabda ittaqillaha haituma kunta "bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada", dan di antara perkara yang dapat mengantarkan seorang hamba agar selalu bertakwa kepada Allah dan memiliki korelasi yang kuat adalah dengan meluangkan waktu bermuhasabah mengevaluasi amalan amalan-amalan dirinya kepada Allah Swt. dalam QS. Al-Hasyr : 18

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚوَاتَّقُوا اللّٰهَۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

dari ayat diatas setidaknya ada empat pelajaran penting untuk kita perhatikan. Pertama Allah Swt. memulai dengan panggilan "yā ayyuhallażīna āmanu" atau "Wahai orang-orang yang beriman" dalam Al-Qur'an ayat yang diawali dengan kalimat "Nida" atau kalimat panggilan panggilan dari zat yang maha mulia, untuk hamba-hamba yang disifati dengan sifat yang mulia yaitu orang-orang beriman ada 89 ayat. "yā ayyuhallażīna āmanu" sahabat Ibnu Mas'ud ra. pernah berkata, "Jika kamu mendengar Allah subhanahu wa taala berfirman dalam Al-qur'an Wahai orang-orang yang beriman. Maka perhatikan dengan baik konsentrasilah pendengaranmu, karna setelah itu kalau bukan kebaikan yang Allah perintahkan. Maka pasti keburukan yang Allah larang agar kalian hindari"

Ulama ahlusunah Wal Jamaah meyakini bahwasanya, iman itu adalah keyakinan yang kuat di dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. dan Iman itu adalah bisa meningkat, bertambah, dan juga bisa berkurang, meningkat dengan ketaat dan berkurang seiring dengan kemaksiatan yang dikerjakan oleh seorang hamba.

yang kedua Allah Swt. berfirman "bertakwalah kalian kepada Allah" secara bahasa takwa bermakna alwiqayah menjaga diri, dan secara istilah yang dijelaskan oleh para ulama dari sekian definisi yang ada yang paling Makruf adalah takwa adalah menjaga diri dari azab dan siksa Allah dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya. itulah takwa dan yang penting untuk kita perhatikan dari Takwa adalah, rukun takwa bahwa takwa memiliki rukun dan ulama menjelaskan rukun takwa ada empat. Pertama adalah "al-ilmu" mengetahui perkara-perkara yang Allah perintahkan, perkara-perkara yang Allah ridai, dan perkara-perkara yang Allah murkai. Kedua rukun Takwa adalah "al-amalus shaleh" beramal kebaikan, beramal saleh melaksanakan ketaatan kepada Allah. Rukun yang ketiga adalah "tarqul munkarots" meninggalkan kemungkaran, menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah. dan rukun yang keempat dari Takwa adalah "ikhlas lillahi taala".

Ringkasnya tanpa ilmu kita tidak akan tahu apa-apa yang Allah ridai dan apa-apa yang Allah murkai. Tanpa melaksanakan amal saleh tidak mungkin kita diridai Allah Swt. dan tanpa menjauhi larangan Allah tidak mungkin kita selamat dari azab Allah Swt. dan tanpa keikhlasan tiga hal yang pertama tadi tidak ada faedahnya

Selanjutnya pelajaran yang ketiga dari ayat ini adalah, kita diingatkan untuk memperhatikan nafsu yang ada pada diri kita. Dalam Al-qur'an disebutkan ada tiga jenis nafsu yang pertama adalah nafsu yang paling baik, yang disebut dengan nafsu "Mutmainah". QS. Al-Fajr : 27-30
يٰۤاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَٮِٕنَّةُۖ
Wahai jiwa yang tenang!
ارْجِعِىْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚ
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.
فَادْخُلِىْ فِىْ عِبٰدِىۙ
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
وَادْخُلِىْ جَنَّتِى٪
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
wahai nafsu yang tenang nafsu yang selalu mengajak pada kebaikan, ringan dalam melaksanakan perintah Allah, ringan dalam menjauhi larangan Allah. itu nafsu Mutmainah.

yang kedua adalah nasfu "Lawwamah" QS. Al-Qiyamah : 2
وَلَاۤ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِۗ
"dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)."
Nafsu yang menyesal, nafsu lawwamah ini terbagi dua ada yang Mahmudah dan ada yang Mazmumah ada yang terpuji dan ada yang tercela. Nafsu lawwamah yang terpuji adalah ketika seorang hamba menyesal setelah berbuat maksiat, setelah melanggar perintah Allah, dia bertobat dia menyesal, maka ini nafsu yang nafsu menyesal yang terpuji. Adapun nafsu lawwamah yang tercela nafsu menyesal yang tercela adalah ketika seorang hamba menyesal setelah berbuat baik. Ada orang setelah berbuat kebaikan namun dia justru menyesal, setelah berbuat baik itu maka ini nafsu lawamah namun tercela.

yang ketiga adalah nafsu yang paling buruk yaitu nafsu "Ammarah bisu" dalam QS Yusuf : 53
وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِىْۚاِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ بِۢالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىْۗاِنَّ رَبِّىْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Sesungguhnya nafsu selalu mengajak kepada keburukan, nafsu yang ringan untuk berbuat maksiat, dan berat ketika melaksanakan ketaatan kepada Allah. Maka harus kita hindari dengan sejauh-jauhnya. Kemudian selanjutnya Allah kembali ingatkan dalam ayat ini dan bertakwalah kalian kepada Allah dan pelajaran yang keempat adalah Allah ingatkan di akhir ayat. Sesungguhnya Allah itu alkabir adalah satu dari nama Allah yang mulia maknanya, adalah zat yang maha mengetahui sesuatu dengan detail, Allah Maha mengetahui setiap yang kita kerjakan setiap yang kita ucapkan setiap yang kita lakukan tidak terlepas dari Pengetahuan Allah Swt. Sehingga ketika seorang hamba menyadari, bahwasanya Allah Azza waall zat alkabir zat yang maha mengetahui dengan detail, akan melahirkan sifat malu. Akan melahirkan sifat malu. Malu ini, dalam dua hal pertama seorang hamba akan malu, kalau dilihat Allah Swt. sementara dia tidak dalam, ketaatan kepada Allah padahal dia mampu melakukannya. Kedua dia akan malu kepada Allah, kalau ada kemaksiatan namun justru dia berada dalam maksiat itu, sedangkan dia mampu menjauhinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun