Mohon tunggu...
Didiek Cahya
Didiek Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mempersiapkan Diri Kita ke Akhirat

14 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 14 Desember 2023   09:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/leafless-tree-on-brown-grass-field-during-daytime-yDYVUb_QKeQ sumber gambar

Pernah suatu kali Abdullah bin Umar bercerita kepada kita, dalam hadis riwayat Ibnu Majah. Kata beliau kami waktu itu sedang bersama Rasulullah, tiba-tiba masuk seorang laki-laki dari golongan angsor. Setelah dia mengucapkan salam duduk, kemudian dia bertanya beberapa hal kepada Rasulullah. salah satu pertanyaannya adalah, "Ya Rasulullah Siapakah mukmin yang cerdas itu?" nabi menjawab "Mukmin yang cerdas itu adalah yang paling banyak ingat mati dan paling baik mempersiapkan hidup setelah mati". 

Beda dengan kita kalau yang cerdas itu bagi kita yang IQ-nya tinggi IP-nya 4 pinter, tapi nabi mengatakan yang cerdas itu paling banyak ingat mati dan yang kedua paling baik mempersiapkan hidup setelah kematiannya. Kenapa kok harus banyak ingat mati, kata Imam ada kok orang-orang yang banyak mengingat mati itu paling tidak dia mendapat tiga keuntungan. Pertama dia akan segera bertobat, keuntungan kedua dia bersemangat untuk beribadah untuk mengumpulkan bekal matinya, dan yang ketiga dia tidak sombong. Orang-orang yang ingat mati waktu dia di puncak kekuasaan, kekayaan, kehebatan, kepopuleran. Dia tidak sombong. Karena dia tahu bahwa kematian bisa saja datang besok pagi, waktu dia dalam kondisi tidak punya apa-apa, miskin, menderita kesulitan kesusahan. Dia juga nggak perlu takut karena sebentar lagi juga mati di dunia itu kan cuman sementara. 

Maka orang-orang yang banyak ingat mati, biasanya tidak "Hubbud Dunia" padahal hubbud dunia itu bahaya karena kita cinta kepada dunia. Aisyah Ra. pernah bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah Adakah orang yang dikumpulkan dengan para syuhada (orang-orang yang Syahid)?" "ada" kata Rasulullah "Siapa dia rasulullah yang paling banyak ingat mati kalau dia ingat mati" Satu hari satu malam 20 kali maka dia matinya kalau ingin mati syahid. Jika tidak bisa perang fisabilillah ingat mati 20 kali kata nabi. Itu sebabnya nabi mengingatkan kita mau tidur ingat mati, bangun tidur ingat mati. 

Sahabat itu sampai ada yang menggantungkan kain kafan di kamarnya, sehingga setiap dia masuk kamar dia lihat. Sehingga bisa 20 kali lebih dia ingat mati bahkan ada sahabat yang membuat lubang kuburan di rumahnya. Lengkap dengan liang lahatnya dalam satu hari, dia mencoba masuk ke dalam kuburan itu untuk ingat mati. 

Tapi yang paling penting lagi adalah yang kedua, paling baik mempersiapkan kematiannya ini dia. Kalau kita hanya ingat mati tok, tapi tidak mempersiapkannya itu percuma. Tapi kata nabi yang termasuk cerdas paling baik mempersiapkan kematiannya. Bagaimana cara mempersiapkan kematian kita? 

Kata ulama, arahkan hidup kita ke akhirat orientasi kita akhirat bukan dunia kita di dunia cuma sebentar kata nabi 60 sampai 70 tahun kalau ada yang lebih dari itu itu sudah betul-betul bonus dari Allah. Maka Ingatkan diri kita bahwa arah hidup kita harus akhirat, kita lebih mengutamakan akhirat daripada dunia bahasa Al-Qur'an nya 

"dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan." (QS. Ad-Duha Ayat 4)

Akhirat itu lebih baik daripada dunia,

"Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al-A'la Ayat 16 & 17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun