Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalender 1964 Sama dengan Kalender 2020, Kok Bisa?

18 Juni 2020   12:25 Diperbarui: 8 April 2021   09:30 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalender Juni 2006 | sumber: kalenderindonesia.com

Belakangan beredar, terutama di grup-grup percakapan online semacam WAG, tentang sebuah kalender tahun 1964 yang dikeluarkan oleh Northen Pasific Railway (NP), sebuah kereta api yang beroperasi dari Minnesota ke Pacific Northwest di bagian barat Amerika Serikat. Kalender itu sekaligus sebagai penanda 100 tahun NP sejak Kongres Amerika Serikat menyetujuinya pada tahun 1864. Sayang, enam tahun kemudian, NP menutup operasinya setelah 1 abad melayani rakyat Amerika.

Namun, bukan itu yang ingin saya bahas. Kalender tersebut beredar karena memang penanggalan yang ada pada kalender tersebut sama persis dengan penanggalan tahun 2020 sekarang ini. 1 Januari yang sama-sama dimulai pada hari Rabu dan 31 Desember yang jatuh pada hari Kamis.

Sebenarnya, bukan hanya kalender tahun 1964 yang penanggalannya sama dengan kalender 2020. Sebelumnya, kalender tahun 1992 pun memiliki penanggalan yang sama. Silahkan cek di kalender tahun 1992 jika Anda masih memilikinya atau silahkan cek di situs Kalender Indonesia.  

Cara Menghitung Tahun dengan Penanggalan yang Sama dengan Tahun Ini

Kalender Juni 1992 | sumber: kalenderindonesia.com
Kalender Juni 1992 | sumber: kalenderindonesia.com
Dengan perhitungan jumlah hari selama satu tahun adalah 365 hari untuk penanggalan Masehi dan jumlah hari dalam sepekan adalah 7 hari, maka secara kasar kita bisa menentukan bahwa pada setiap tahunnya hari penanggalan akan maju 1 hari. Misalnya jika tanggal 18 Juni tahun sekarang jatuh pada hari Kamis, maka 18 Juni tahun depan (2021) akan jatuh pada hari Jumat. Dengan demikian, secara kasar pula dapat kita hitung setiap 7 tahun sekali maka sistem penanggalan kalender Masehi akan mengulang kembali. Tahun 2020 adalah tahun ke-56 setelah tahun 1964. Dan 56 merupakan kelipatan dari 7.

Sekarang, mari kita coba acak mundur dengan melihat kalender 14 tahun yang lalu atau kalender tahun 2006. Ups, ternyata tanggal 18 Juni tahun 2006 jatuh pada hari Minggu (Ahad). Kok?

Kalender Juni 2006 | sumber: kalenderindonesia.com
Kalender Juni 2006 | sumber: kalenderindonesia.com
Ya, kita mesti ingat bahwa dalam sistem penanggalan Masehi dikenal juga dengan adanya tahun Kabisat. Tahun Kabisat jatuh setiap 4 tahun sekali pada tahun yang angka tahunnya merupakan kelipatan 4 seperti tahun 2020 sekarang ini di mana pada tahun Kabisat penanggalan untuk bulan Februari akan ditambah 1 hari. Jika biasanya jumlah hari pada bulan Februari adalah 28, maka pada tahun Kabisat, penanggalan bulan Februari sampai dengan tanggal 29 (silahkan cek kembali kalender bulan Februari yang lalu).

Dengan demikian, maka selain menghitung kelipatan 7, maka jumlah tahun untuk menentukan penanggalan yang sama harus merupakan kelipatan 4 pula. Berarti, baru 28 tahun kemudian kalender akan mengulang hari penanggalan yang sama. Dan jika kita hitung mundur kembali dari tahun 2020 sekarang, kalender dengan hari penanggalan yang sama adalah kalender tahun 1992, 1964, 1936, dan seterusnya.  

Pada kalender tahun 2006, tanggal 18 Juni mundur empat hari dari hari pada tanggal 18 Juni 2020. Ini dikarenakan pada rentang 2006-2020 telah terjadi tahun Kabisat sebanyak 4 kali yaitu tahun 2008, 2012, 2016 dan 2020.

Oiya, dengan mengetahui sistem perhitungan tersebut maka kita pun dapat memastikan kembali hari kelahiran kita dengan melihat kembali hari ulang tahun kita pada kalender saat usia kita 28 ataupun 56 tahun.

Baca Juga: Viral, Kalender 1971 dan 2021, Adakah Kejadian Alam yang Sama Akan Muncul?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun