"Benar, Baginda. Namun, hanya orang-orang yang berimanlah yang dapat melihat surga dalam hamba ini," tukas Abu Nawas sembari mengambil topi dari kepalanya.
"Baiklah. Kalau begitu, aku pun ingin melihatnya sendiri," kata Sang Raja kemudian. Sang Raja pun lalu melihat ke dalam topi Abu Nawas.Â
Sang Raja nampak mengerutkan keningnya. Ya, tentu Sang Raja pun tidak akan dapat melihat apapun di dalam topi Abu Nawas. Namun, Sang Raja pun berpikir, jika ia mengatakan seperti apa yang dilihatnya, tentu ia akan dianggap tidak beriman.Â
Orang-orang nampak tegang menunggu keputusan Sang Raja. Mereka sedang menerka hukuman apa yang akan ditimpakan oleh Sang Raja kepada Abu Nawas.
"Ya, aku juga melihat surga dalam topi Abu Nawas." Sang Raja nampak tersenyum.Â
Orang-orang pun akhirnya banyak yang menerima hoax Abu Nawas karena takut dianggap tidak beriman atau takut dianggap berseberangan dengan Sang Raja.Â
Abu Nawas pun, dalam hati, tentunya hanya dapat menertawakan mereka.
Demikianlah, terkadang kita pun memang enggan menerima dan mengungkapkan kebenaran, hanya karena tidak ingin dianggap sebagai pecundang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H