Han kemudian meminta kepada Guru Li agar sebelum pertandingan di turnamen, Cheng dan kawan-kawannya tidak lagi menggangu Dre. Guru Li menyanggupi namun kemudian juga mengancam jika kemudian Dre ternyata tidak jadi muncul di turnamen, ia akan menghabisi Han dan juga Dre.
Han pun kemudian melatih Dre kungfu untuk dapat mengikuti turnamen. Hingga akhirnya Dre yang sempat dicurangi oleh Liang (Shijia Lu) salah seorang murid Guru Li dalam babak semi final hingga terancam tidak dapat melanjutkan pertandingan, namun kemudian Dre dapat memenangkan turnamen dengan mengalahkan Cheng pada babak final dan sekaligus membebaskan dirinya dari rasa takut terhadap ancaman Guru Li, Cheng dan kawan-kawannya. Kemenangan Dre sekaligus memberikan kesadaran pada Cheng dan kawan-kawannya yang kemudian memberikan penghormatan kepada Dre dan Han.
Duet Han dan Dre agaknya saling melengkapi. Han yang akhirnya berhasil membebaskan Dre dari rasa takut, demikian juga Dre yang berhasil mengangkat kembali Han dari kesedihan yang mendalam bahkan keputusasaan atas kepergian anak dan istrinya.
Hadirnya Chopin
Ada yang menarik dari film Karate Kid yang disutradarai oleh Harald Zwart. Agaknya bukan tanpa sengaja, ketika Nocturne No. 20 gubahan Chopin dihadirkan sebagai pilihan Mei untuk tampil pada audisi di sekolahnya.
Karya ini pernah dibawakan oleh penyintas Holocaust, Natalia Karp yang disajikannya buat komandan kamp konsentrasi NAZI, Amon Goeth di mana Goeth sangat terkesan dengan pembawaan Natalia yang menjadikannya kemudian menyelamatkan kehidupan Natalia.
Karya ini juga dimainkan oleh penyintas Holocaust lainnya yang juga seorang pianis Polandia sebagaimana Natalia Karp, Wladyslaw Szpilman, pada siaran langsung terakhir dari radio Polandia pada 23 September 1939 saat Warsawa terkepung oleh tentara Jerman.
Nocturne No. 20 dihadirkan pada film Karate Kid, agaknya sebagai citra dari sebuah harapan. Harapan tentang kehidupan. Harapan untuk dapat bangkit dan tetap mempertahankan kehidupan.
Simak ulasan-ulasan film KBC-43 lainnya:
"Bunraku", Hasrat Manusia untuk Menjadi yang Paling Berkuasa
"The Circle", Pada Akhirnya Privasi Tetaplah Privasi
Simak juga artikel-artikel KBC-43 terkait dengan Pandemi Covid-19:
Merunut Akar Permasalahan Pandemi yang Tak Kunjung Berkesudahan
Inilah Protokol Kerja Pasca PSBB Diakhiri
Memahami Logika "Berdamai dengan Corona"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H