Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspada Harus, Was-was Jangan!

20 April 2020   19:48 Diperbarui: 20 April 2020   20:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta sebaran corona hari ini. sumber: covid19.go.id

Nasi sudah menjadi bubur. Dan mau tidak mau, kita harus mengikuti protokol-protokol yang ada, jika tidak mau corona akan terus merajalela.

Waswas

Tidak kalah buruknya dari pengabaian terhadap ancaman bahaya corona, sikap dan rasa waswas merupakan bahaya laten lain yang mengancam. Waswas yang nampak sebagai kewaspadaan tingkat tinggi, namun sebenarnya berbeda. Kewaspadaan akan menumbuhkan rasa aman, nyaman dan percaya diri. Sementara waswas cenderung menumbuhkan rasa negatif. 

Misalnya saat hendak meninggalkan rumah untuk bepergian. Jika kita waspada atau berhati-hati, kita tentu akan memeriksa segala sesuatunya, seperti memastikan kompor tidak menyala dan pintu sudah terkunci rapat, "menitipkan" rumah kepada tetangga atau penjaga keamanan lingkungan, juga memastikan kendaraan dalam keadaan baik dan segala sesuatu yang akan kita perlukan dalam perjalanan sudah semuanya dibawa. Setelah itu pun kita akan merasa aman dan nyaman melakukan perjalanan. 

Berbeda jika kita merasa waswas, meski kita sudah melakukan semua prosedur di atas, tetap kita akan merasa tidak nyaman dan aman meninggalkan rumah atau melakukan perjalanan. Kita dihantui oleh perasaan-perasaan yang negatif. Hingga kita menjadi takut dan mencurigai semua orang. Kita waswas kalau rumah kita dapat dirampok orang. Kita waswas kalau akan kekurangan sesuatu di perjalanan.

Dalam menghadapi pandemi sekarang ini, rasa waswas sebaiknya dibuang jauh-jauh dari hati kita. Karena rasa waswas inilah yang dulu membuat masker membumbung tinggi harganya bahkan hilang dari pasaran. Rasa waswas yang membuat orang menimbun barang. Rasa waswas yang membuat keharmonisan hubungan bertetangga, hubungan kekeluargaan, menjadi terancam. 

Rasa waswas pula yang membuat perasaan dan pikiran kita terus bergejolak, membuat kita susah tidur, susah makan, hingga imunitas tubuh kita yang semestinya tetap terjaga, menjadi lemah yang pada kondisinya justru membahayakan bagi diri kita sendiri yang menjadi rentan dari serangan corona.

Bagi umat Islam, dalam Alquran surat Annas bahkan sudah diajarkan untuk selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu dijaga dari kewaswasan di dalam dadanya. 

Semoga kita selalu dapat waspada sekaligus dijauhkan dari rasa waswas. Semoga kita semua dapat segera melewati masa-masa sulit sekarang ini. Amin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun