Kemajuan teknologi saat ini yang sudah mulai memasuki era 5.0 di mana segala sesuatunya lebih semakin mudah dan intens untuk diakses dan dijalankan secara digital dan online, pada satu sisi semakin membuka peluang dan tantangan bagi kita untuk ikut terjun, salah satunya sebagai programer atau desainer web.
Ya, web seperti Kompasiana ini yang menyediakan tempat bagi kita untuk berbagi ilmu, karya, opini dan juga pengalaman, atau web sosial media semacam Facebook, Instagram dan Youtube atau web online store semacam Tokopedia, Lazada dan Bukalapak, ataupun web pribadi, perusahaan, instansi atapun lembaga pada umumnya. Banyak peluang yang bisa didapat oleh programer ataupun desainer web, karena bidang ini pun sebenarnya terbagi menjadi beberapa bagian baik pada sisi front-end maupun back-end.
Pada sisi front-end, pengembangan web terkonsentrasi pada pengaturan tampilan atau user interface (UI) dan pengalaman pengguna atau user experience (UX). Sementara pada sisi back-end, pengembangan web terkonsentrasi pada sistem yang dijalankan untuk mengelola konten dan data yang akan ditampilkan dan atau dimanipulasi pada web serta berbagai layanan terkait dengan kegiatan yang ada misalnya menampilkan maps yang diperoleh dari pihak penyedia maps seperti Google Maps dan OSM dan pembayaran dengan pihak perbankan ataupun penyedia payment gateway pada web online store.
Pada prakteknya, untuk web skala menengah ke atas dengan tampilan dan konten yang cenderung dinamis serta sistem yang cukup rumit semacam portal berita, web sosial media dan online store, bidang front-end dan back-end akan dikerjakan oleh orang atau tim yang berbeda.Â
Sementara pada web skala kecil yang biasanya hanya menampilkan konten yang cenderung statis atau tidak terlalu rumit semacam web pribadi dan perusahaan yang hanya menampilkan informasi semacam profil, portofolio dan kontak biasanya dikerjakan oleh satu orang atau tim yang mempunyai keahlian baik desain maupun sistem yang biasa disebut dengan full stack web developer.
Untuk bidang front-end, kita dituntut untuk bisa mengatur sedemikian rupa tampilan web hingga memudahkan dan tidak menjenuhkan pengunjung dan pengguna.
Misalnya pemilihan warna dan jenis huruf yang eye catching, tata letak menu dan konten pada halaman web yang tidak kaku, pengisian formulir yang tidak ribed, serta urutan atau proses transaksi yang mudah--pada online store--dari memilih barang, menambah barang hingga melakukan pembayaran.
Sementara untuk bidang back-end, kita dituntut untuk membuat algoritma sistem yang efektif dan efisien terutama berkenaan dengan waktu penayangan (loading) konten ataupun waktu transaksi dan pemrosesan data, penanganan error, validasi hingga keamanan data pengunjung dan pengguna.
HTML, CSS, JavaScript, PHP & MySQL
Dapat diibaratkan, web adalah sebuah restoran dengan HTML sebagai bangunan restoran beserta segala komponennya, sementara CSS adalah desain atau pengaturan dari bangunan tersebut: warna cat apa yang akan digunakan, berapa ukuran pintu dan jendela, di mana dan bagaimana bangku dan meja akan ditempatkan, dan sebagainya.