Tiga minggu lalu ulangan ke-1. Hanya kebetulan pas ulangan ada telepon dari bapak kepala sekolah, maka saya bicara dengan beliau di luar kelas. Praktis anak-anak tak terawasi. Sekitar sepuluh menit telepon selesai, saya masuk kelas. Wah, alamiah banget, ada beberapa yang tertangkap basah kelihatan sedang diskusi dengan teman sebangku. Ada yang sedang menengok ke teman belakang sambil menunjuk-nunjuk pekerjaan temanya. Dan mungkin ada bentuk kerjasamanya lain.
Saya mencoba berkeliling. Saya dekati seseorang bernama R. Saya berdiri di dekatnya saya lihat pekerjaannya hingga lama. Si R tampak tegang, Namun akhirnya saya tinggalkan. Saya tak melihat apa yang R lakukan ketika saya sudah membelakanginya.
Waktu istirahat, saya kirim SMS ketua murid (KM) untuk menyuruh R menghadap saya di ruang lobby sekolah. Saya sudah menantinya di sofa sambil membaca buku terjemahan seperti ini :
Ketika R datang, sengaja saya suruh duduk, dan saya katakan kepadanya:
“Tunggu sebentar ya, tanggung mbacanya nih, sebentar lagi ….. “ kata saya sambil bersandar, dengan posisi buku sedemikian sehingga si R yang duduk di hadapan saya dapat membaca judul dengan jelas.
Si R tampak gelisah, saya biarkan selama lima menit lebih. Setelah itu buku saya tutup, kemudian buku saya letakkan di meja dengan posisi mudah terbaca oleh R.
“Tadi ulangan matematikanya gampang R?”
“Mmmm….. aa…. Yaaa… sedikit.”
“Sedikit apa?”
“Sedikit sulit.”
“Bisa dapat nilai minimal 80?”
“Mmm….. mmm … bisa Pak …. “
“Oo ya syukur kalau begitu. Sudah, Cuma mau nanya gitu saja. Silakan, kembali ke kelas….”
Malam hari sekitar pukul 20.00-an saya dapat SMS dari nomor yang tidak saya kenali. Saya buka dan baca , “ ……. Maaf Pak, ini dengan R. Saya minta maaf atas kesalahan saya. Saya telah menyontek waktu ulangan tadi. Tapi kalau di her mohon her-nya jangan di kelas ya Pak, saya malu …… Terimakasih”
Saya heran. Memangnya saya pernah menuduh ke R bahwa dia menyontek? Rasanya tidak. Saya hanya melihatnya lama di kelas dan memanggil hanya bertanya beberapa hal tidak penting.
Inikah SIHIR buku di atas hingga R mengaku padahal ditanya juga tidak? Jika “ya” maka buku milik saya itu buku keramat. Iseng saya baca tulisan di bawah judul “ cukup lima menit bahkan kurang. Anda dapat mengetahui dia berbohong atau tidak”.
NB: Bukan membantu promo nih,
buku itu saya beli di toko buku Gramedia Cirebon – Grage Mall
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H