Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Bangsa Bermental Tempe!

4 Januari 2015   16:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini terjadi di negara yang baru merdeka , negara  agraris, banyak tanaman kedelai. Maka di negara tersebut ada Kementrian Tahu Tempe. Mentri Tahu Tempe (Mentape) pernah berpidato di hadapan para petani untuk meningkatkan produksi kedelai, demi memenuhi permintaan ekspor.

Mentape

:

Kita bangsa yang besar! Tahu dan tempe menjadi ikon! Lihat manfaat tempe, satu bisa menurunkan kolesterol jahat, kedua menurunkan tekanan darah, ketiga menjaga kestabilan sistem pencernaan, keempat mencegah kanker, kelima menambah energy !

Ajudan

:

Sebutkan sumbernya Pak Menteri (bisik ajudan yang berdiri di belakangnya).

Mentape

:

Sumbernya dari Google!

Ajudan

:

Www-nya Pak!

Mentape

:

Halah brisik, kepanjangan tahu!

Ajudan

:

Kandungan proteinnya Pak! (berbisik)

Mentape

:

Kandungan protein dalam tiap 100 gram tempe adalah 20,8 gram, sedangkan dalam 100 gram daging sapi hanya sekitar 17,03 gram!

Ajudan

:

Kesimpulannya Pak! (berbisik)

Mentape

:

Kesimpulannya DAGING SAPI LEBIH ENAK DIBANDING TEMPE !

Ajudan

:

Waaah bukan itu Pak! Itu yang tadi malam saya sampaikan ke Bapak!

Mentape

Ajudan

Mentape

:

:

:

Ooiya, maaf saudara-saudara! ITU BUKAN KESIMPULAN, TETAPI FAKTA !

Aduuuh Pak, kenapa ngomong begitu!

Oiya, kesimpulannya adalah pengaruh asupan protein yang baik terhadap petumbuhan kecerdasan otak manusia, maka banyak-banyaklah makan tempe.

Ajudan

:

Sebutkan kenapa harus banyak makan tempe Pak! (berbisik)

Mentape

:

Mengapa saudara-saudara harus banyak makan tempe? KARENA DAGING MAHAL !

Ajudan

:

Aduh Pak, gawat! Jangan sampaikan yang itu…… itu tadi manfaat protein .(berbisik)

Mentape

:

Diam, diam …. Masak sich  menteri didikte ajudan. Diam kamu!

Ajudan

:

Ya Pak, saya diam. Tapi ingat bahwa bukan masalah daging mahal ….

Mentape

:

Protein kan? Makanya saudara-saudara, asupan protein banyak, harganya murah, maka dengan harga murah kita bisa menjadi bangsa yang cerdaaaaaaas! Cerdas karena apaaaaaa?

Hadirin

:

Tempeeeeeeeeeeee!

Wilayah yang dikunjungi ini memang sedang dijadikan percontohan, maka selang seminggu giliran Menteri Pendongkrak Mental Bangsa (Mendongtalsa) hadir di situ untuk memompa semangat para petani.

Mendongtalsa

:

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan sendiri atas kerja sendiri, kita harus kuat! Ngibarate ora tedhas tapak paluning pandhe, menter sisaning gurinda. Tatag tanggon tahan banting sampai berkalang tanah!

Ajudan

:

Itu yang bahasa Jawa diartikan Pak! (berbisik)

Mendongtalsa

:

Gak ngerti aku! Wis menenga ae!

Ajudan

:

Di google ada nggak Pak? (berbisik)

Mendongtalsa

:

Crewet kamu! Diam, aku mau berpidato, sampai lupa. Tadi sampai mana?

Ajudan

:

Tahan banting, bangsa yang tahan banting …..

Mendongtalsa

:

O iya, jadilah kita bangsa yang tahan banting! Memiliki semangat berkompetisi yang tinggi, jangan mudah menyerah! Jangan bermental tempeee! Apa saudara-saudara?

Hadirin

:

Jangan bermental tempeeeeee !

Mentape

:

Perhatikan tempe, barangnya sepele! Harganya murah! Ora mbejaji! Jangan seperti itu!

Ketua Petani

:

(Nyelutuk) Pak, kemarin kata Pak Mentape tempe itu bagus untuk perkembangan mental bangsa! Sebab dari sisi kandungan protein yang ada dalam kedelai, lebih banyak dibanding yang ada dalam daging sapi. Itu katanya membangun jaringan otak bagian kecerdasan Pak!

Mendongtalsa

:

Oooo …. Pak Mentape ngomong gitu?

Ketua Petani

:

Iya….. jadi mana yang benar?

Mendongtalsa

:

????????


Sementara di istana negara  Sang Presiden sedang mengamati siaran langsung di televisi bersama para pejabat lain, hanya bisa geleng-geleng kepala.

Presiden

:

Oalaaaahhh … Menteri nggak mau koordinasi dulu , ya begini jadinya! Statemen justru malah  saling berbenturan.

Jubir

:

Jadi mana yang benar sih?

Presiden

:

Dua-duanya benar. Tempe mencerdaskan, sekaligus mentalnya kaya tempe! Artinya banyak orang-orang yang cerdas tetapi mentalnya ambruk, moralnya nggak jelas, korupsi, awas lhooo….. yang korupsi lho yaaa…… yang baik juga ada!

Jubir

:

Kalau memang kandungan protein lebih baik, dan kalau perlu jadi ikon di negara kita, kenapa tidak ada hidangan dari tempe di hotel-hotel ya?

Presiden

:

Ya malu to ….. mosok hotel hidangannya tempe. Nanti ada istilah hotel warteg!

Jubir

:

Dan lagi Pak, di negara-negara yang tidak pernah mengenal tempe, orang-orangnya cerdas-cerdas ya Pak? Di Eropa, Amerika, Asia Timur …..

Presiden

:

Ya itulah, kadang-kadang kita suka memuji diri sendiri setinggi langit!

Jubir

:

Kesimpualn apa yang Bapak Presiden ambil dari pernyataan dua menteri Bapak!

Presiden

:

Jangan menggunakan istilah mental tempe! Menyinggung petani kedelai, dan pemakan mendhoan di mBanyumas sono! Tidak usah ngomong muluk tentang manfaat tempe yang mencerdaskan bangsa. Nggak usah dibandingkan tempe lebih baik dibanding daging sapi!

Jubir

:

Kenapa Pak?

Presiden

:

Akui saja memang daya beli rakyatnya baru menjangkau tempe!

Sungguh bijak Presiden negara baru ini. Kita doakan semoga beliau dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk menjangkau ke taraf daging sapi. ***

*Humor Original

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun