Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiket KRL Harian Berjaminan untuk Cegah Kecurangan

20 Agustus 2013   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:04 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13769892421624172721

[caption id="attachment_260664" align="aligncenter" width="560" caption="Kereta Rel Listrik di Jakarta (Sumber: http://www.taisawards.com/inpage/endah-n-rhesa/)"][/caption]

Pagi ini saya lihat spanduk yang dipajang di sebuah stasiun KRL (Kereta Rel Listrik) di Jakarta. Tulisan di spanduk tersebut kurang lebih berbunyi seperti ini: Akan diberlakukan tiket harian berjaminan. Kemudian ada keterangan jaminan itu sebesar Rp5 ribu yang refundable dalam jangka waktu paling lama 7 hari.

Seperti kita ketahui sejak awal Juli 2013 lalu PT KAI telah memberlakukan sistem ticketing KRL otomatis berupa kartu yang ditempelkan ke panel kaca di gerbang masuk dan keluar untuk membuka palang secara otomatis. Ada dua jenis kartu yang bisa dibeli penumpang, yaitu single trip dan multitrip. Kartu single trip adalah kartu yangdipakai sekali jalan yang langsung ditelan mesin saat keluar. Sedangkan kartu multitrip adalah kartu untuk perjalanan berkali-kali tanpa harus membeli di loket lagi setiap kali akan menggunakannya, kecuali nilai deposit dalam kartu tersebut telah mencapai batas minimal Rp5 ribu.

Kartu single trip dihargai sesuai jarak tempuh dengan penghitungan progresif, yakni 5 stasiun pertama seharga Rp2 ribu dan 3 stasiun berikutnya seharga Rp500. Untuk kartu multitrip penumpang harus membeli kartu perdana seharga Rp50 ribu dengan isi deposit Rp30 ribu yang berkurang sesuai pemakaian dengan perhitungan yang sama dengan single trip. Jadi untuk kartu multitrip penumpang harus membeli kartunya saja seharga Rp20 ribu. Memang agak lebih mahal, tetapi dengan begitu pengguna kartu tidak harus setiap kali antri di loket membeli tiket.

Tentang kartu harian berjaminan di atas kemungkinan untuk mengantisipasi adanya penumpang nakal yang melakukan praktik tidak bertanggungjawab yang merugikan. Beberapa hari setelah diberlakukan kartu otomatis ini muncul masalah beberapa orang tidak keluar dari gerbang yang seharusnya, melainkan melalui ruang terbuka lain yang ada di sekitar stasiun seperti lintasan kereta yang letaknya di ujung stasiun. Pada awalnya ada beberapa penumpang beralasan ingin mengoleksi kartu tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit penumpang yang mengakali pembayaran tiket yang lebih murah. Mereka membeli tiket dengan jarak terdekat atau harga paling murah, yakni Rp2 ribu, tetapi keluar di stasiun yang lebih jauh.

Selain merugikan dari sisi pendapatan yang seharusnya, kelakuan penumpang seperti ini juga merugikan PT KAI dengan banyaknya kehilangan kartu. Adanya kartu harian berjaminan ini setidaknya akan mencegah orang melakukan pembelian tiket tidak sesuai jarak tujuan karena mau tidak mau mereka harus membayar tiket dengan harga yang lebih mahal, meskipun bisa diambil kembali uang jaminan tersebut.

Mekanisme kartu harian berjaminan ini akan seperti apa, saya masih belum tahu karena kartu single trip ini akan tertelan mesin saat keluar. Lalu bagaimana akan melakukan refund? Apakah dengan kuitansi atau struk saat pembelian? Kelihatannya mungkin akan sedikit ribet, tetpai menurut saya ini langkah yang baik untuk mencegah kecurangan.

Seharusnya memang pengguna moda transportasi umum ini tidak melakukan praktik-praktik curang sejenis jika ingin KRL tetap bisa memberikan layanan terbaik, meskipun hingga saat ini masih banyak keluhan penumpang seperti berjejalnya penumpang pada jam sibuk dan gerbong yang panas karena AC mati. Mudah-mudahan PT KAI segera memperbaiki dengan menyediakan kereta yang cukup sesuai jadwal dan menjaga kenyamanan penumpang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun