[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Sting pernah jadi kondektur bis dan kuli bangunan."][/caption] Kenalkah Anda dengan Gordon Matthew Thomas Sumner? Pasti banyak di antara kita yang menggeleng tanda tak kenal. Akan tetapi, kalau disebut nama populernya yang hanya satu kata, siapa yang tidak kenal, apalagi bila mendengar suara khasnya. Ya, dia adalah Sting. Penyanyi gaek, sekarang berusia 60 tahun lebih, ini telah mewarnai blantika musik internasional dengan indahnya dan bisa dikatakan pesona kebintangannya belum memudar. Baru-baru ini Sting meluncurkan sebuah album kumpulan lagu terbaiknya yang bertajuk "The Best of 25 Years". Album yang terdiri dari 2 CD ini dipenuhi oleh 31 lagu lama yang pernah menghiasi perjalanan karir bermusiknya. Sejak bersolo karir pada awal 1980-an Sting sedikitnya telah mengeluarkan 10 album, di samping album kompilasi dengan berbagai versi. Hampir semua albumnya masuk dalam kategori 10 besar Billboard Album 200 dan UK Top 100, terutama album The Soul Cages yang di Inggris pernah berada di nomor 1 di Inggris dan nomor 2 di Amerika Serikat. Berbagai penghargaan seperti Grammy dan platinum atas kesuksesan penjualan albumnya pernah ia terima. Sebelum dikenal namanya seperti sekarang Sting saat masih memakai nama Gordon pernah bekerja sebagai kondektur bis, pekerja bangunan dan petugas pajak. Lalu ia mulai kuliah pada usia 20 tahun di  Northern Counties College of Education. Lulus kuliah, ia menjadi guru di sebuah sekolah selama dua tahun. Pada masa kuliah dan menjadi guru itulah Sting sempat mencuri-curi waktu untuk tampil di klub malam setempat bersama grup jazz seperti Phoenix Jazzmen dan Newcastle Big Band. Ia memperoleh nama Sting ketika ia tampil bersama Phoenix Jazzmen mengenakan sweater garis-garis hitam kuning mirip lebah. Sejak saat itu ia lebih sering dipanggil Sting dan menjadi nama populernya hingga kini. Karir musik secara profesional diawali ketika ia hijrah dari Newcastle ke London dan bergabung dengan Stewart Copeland dan Andy Summers membentuk grup bernama The Police pada 1977. Pada awalnya grup ini mengusung aliran new wave yang cenderung ke punk, lalu dalam perjalanannya banyak menampilkan musik reggae, jazz dan pop rock minimalis. Pada 1983 album mereka yang bertajuk Synchronicity berhasil memuncaki tangga lagu di Inggris dan Amerika. Album ini memuat lagu populer Every Breath You Take. Tidak lama kemudian Sting memutuskan untuk bersolo karir dan keputusan tersebut membuahkan kesuksesannya sendiri. Album demi album ia luncurkan dan selalu mendulang sukses. Lagu-lagu seperti Englishman in New York, Fragile, Fields of Gold, Shapes of My Heart dan Desert Rose merupakan beberapa hit yang akrab di telinga kita. Dengan suara serak-serak khas Sting berhasil mengolahnya dalam berbagai jenis musik, mulai jazz, pop, rock, reggae, ballad dan bahkan yang agak upbeat dengan sentuhan disco. Beberapa lagunya sempat didaur ulang oleh penyanyi lain dan tetap enak didengar sesuai zamannya seperti I'll Be Missing You yang dibawakan oleh Puff Daddy yang kini bahkan seolah menjadi lagu wajib dalam acara kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan sikap Sting yang sering terlibat dalam beberapa kegiatan atau organisasi sosial seperti Amnesty International yang memperjuangkan hak asasi manusia. Ia sering tampil dalam berbagai acara yang disponsori oleh lembaga sosial tersebut. Selain berkecimpung di dunia musik, Sting juga pernah terlibat dalam dunia akting dengan membintangi beberapa film layar lebar dan televisi. Tercatat beberapa film pernah ia bintangi di antaranya Dune (1984), The Bride (1985) dan Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998). Ia juga pernah menjadi bintang tamu di film seri TV terkenal Ally McBeal. Namun di dunia akting ia tidak sesukses seperti dalam bidang tarik suara. Kharisma dan vokal yang khas membuat Sting menjadi salah satu vokalis pria legendaris yang tidak bakal lekang oleh zaman. Meskipun album-album terakhir bisa dikatakan kurang sukses secara komersial, Sting (dan juga The Police) telah menorehkan tinta emas dalam blantika musik dunia. Oleh karena itu, deretan lagu yang ada dalam album The Best of 25 Years ini layak dikoleksi oleh para pecinta musik dan dinikmati sambil mengenang masa lalu. Sumber: wikipedia, official website for Sting dan media lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H